AS dan Houthi Gencatan Senjata, Israel Tak Termasuk Kesepakatan

4 hours ago 4

loading...

Juru bicara militer Houthi, Yahya Saree, berpidato di hadapan ratusan orang di Lapangan al-Sabeen untuk mendukung Gaza di Sanaa, Yaman, pada 2 Mei 2025. Foto/Mohammed Hamoud/Anadolu Agency

SANAA - Perjanjian gencatan senjata antara Ansarallah (Houthi) dan Amerika Serikat (AS) tidak mencakup ketentuan apa pun yang terkait dengan Israel.

Kelompok Yaman tersebut mengklarifikasi isi kesepakatan itu pada hari Rabu (7/5/2025). Menurut Houthi, serangannya terhadap kapal-kapal tidak akan berhenti sepenuhnya.

Kepala negosiator Ansarallah, Mohammed Abdulsalam, mengatakan kepada Reuters bahwa perjanjian tersebut terbatas dalam cakupan dan "tidak mencakup Israel dalam bentuk apa pun."

"Selama mereka mengumumkan penghentian (serangan AS) dan mereka benar-benar berkomitmen untuk itu, posisi kami adalah membela diri sehingga kami akan berhenti," tegas dia.

Pada hari Selasa, Presiden Donald Trump mengumumkan AS akan menangguhkan serangan udara terhadap Ansarallah, dengan menyatakan Houthi berkomitmen menghentikan serangan terhadap kapal-kapal Amerika.

Oman kemudian mengonfirmasi mereka telah memediasi kesepakatan tersebut untuk menghentikan operasi yang menargetkan kapal-kapal AS.

Sejak Januari, tidak ada operasi Ansarallah yang dilaporkan terhadap lalu lintas maritim di Laut Merah.

AS meningkatkan kampanye militernya terhadap Ansarallah awal tahun ini. Kelompok hak asasi manusia membunyikan peringatan atas jatuhnya korban sipil yang terkait dengan serangan ini.

Ansarallah mulai melancarkan serangan terhadap Israel dan pengiriman komersial di Laut Merah setelah dimulainya perang genosida Israel di Gaza, pada 7 Oktober 2023.

Militer AS melaporkan telah menargetkan lebih dari 1.000 lokasi di Yaman sejak peluncuran Operasi Rough Rider pada 15 Maret.

Read Entire Article
Prestasi | | | |