Awalnya Salahkan Pemilik, Mazda Akhirnya Akui Cacat Fatal: Airbag di 170.000 Mobil Bisa Mati Mendadak

2 hours ago 2

loading...

Mazda akui cacat fatal airbag yang mempengaruhi 170.000 mobil di Amerika. Foto: Mazda

JAKARTA - Sebuah skandal keselamatan kini membayangi Mazda setelah mereka terpaksa menarik kembali (recall) lebih dari 170.000 unit Mazda 3 dan CX-30 di Amerika Utara. Pemicunya? Sebuah cacat sistem kelistrikan yang bisa membuat fitur paling krusial saat kecelakaan—airbag—'mati' tanpa peringatan yang jelas.

Namun, yang lebih mengkhawatirkan dari cacat itu sendiri adalah respons awal Mazda. Alih-alih langsung mengakui adanya masalah, laporan menyebutkan bahwa raksasa otomotif Jepang ini awalnya sempat menganggap insiden ini sebagai kelalaian pemilik.

Jebakan dari Kebiasaan Sepele

Masalah ini berakar dari sebuah kebiasaan yang mungkin dianggap sepele oleh banyak orang: membiarkan kunci kontak dalam posisi "ON" selama dua jam atau lebih tanpa menyalakan mesin. Tindakan ini dapat menguras aki hingga habis.

Saat itulah "jebakan" sesungguhnya muncul. Ketika baterai diisi ulang atau mobil di-jump start, modul kontrol airbag yang canggih (disebut SAS) dapat mengalami gangguan, yang berujung pada dinonaktifkannya seluruh sistem airbag. Lampu peringatan di dasbor memang akan menyala, namun banyak pengemudi mungkin tidak menyadari betapa fatalnya pesan tersebut.

Menurut dokumen dari Badan Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional (NHTSA) AS, masalah ini tidak akan muncul jika baterai terkuras karena alasan lain, seperti lupa mematikan lampu. Ini menunjukkan adanya cacat spesifik pada logika perangkat lunak kontrol modul.

Read Entire Article
Prestasi | | | |