Bagaimana India dan Pakistan Belanjakan Uang untuk Pertahanan?

5 hours ago 5

loading...

Petugas keamanan memeriksa puing-puing proyektil tak dikenal yang jatuh di tengah konflik militer antara India dan Pakistan, di Jaisalmer, Rajasthan, Sabtu, 10 Mei 2025. Foto/PTI

ISLAMABAD - Operasi SIndoor, yang dilancarkan militer India ke Pakistan, telah berubah dari serangan satu kali menjadi konflik yang berkepanjangan.

Pakistan membalas dengan menyerang puluhan kota di India dengan artileri dan pesawat nirawak.

Ada ruang untuk potensi eskalasi dan bahkan perang skala penuh. Selama beberapa tahun terakhir, India telah secara signifikan meningkatkan kemampuan pertahanannya dengan manufaktur dalam negeri dan pembelian utama seperti jet tempur Rafale.

Pakistan juga telah menjadi pembelanja pertahanan yang besar tetapi ada kontras yang mencolok dengan India, yang dibentuk oleh faktor-faktor historis, ekonomi, dan geopolitik.

Pengeluaran Militer

Pengeluaran militer India secara signifikan lebih tinggi daripada Pakistan, yang mencerminkan ukuran negara dan prioritas strategisnya.

Belanja militer India untuk tahun 2024-2025, yang menempati peringkat kelima tertinggi di dunia, mengalami peningkatan sebesar 1,6%, dengan total USD86,1 miliar selama tahun tersebut.

Sementara belanja militer Pakistan mencapai USD10,2 miliar, menurut data dari Stockholm International Peace Research Institute.

Ketimpangan anggaran ini menyoroti perbedaan dalam skala dan ambisi, dengan India berinvestasi besar-besaran dalam memodernisasi militernya untuk memperkuat posisinya.

Namun, tren kesenjangan antara anggaran militer kedua negara bukanlah hal baru. Selama bertahun-tahun, India secara konsisten mengalokasikan jumlah uang yang jauh lebih besar untuk sektor pertahanan.

Sebagai perbandingan, anggaran pertahanan Pakistan tetap lebih kecil, mencerminkan kendala ekonominya dan fokus strategis untuk mempertahankan kemampuan militer yang penting.

Read Entire Article
Prestasi | | | |