loading...
Nabi Muhammad SAW adalah manusia yang paling pemaaf dan berlapang dada, pemaaf ini juga merupakan salah satu sifat Nabi Muhammad SAW. Foto ilustrasi/ist
Pemaaf ini juga merupakan salah satu sifat Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam dansifat pemaaf adalah cermin dan akhlak seorang muslim sebagai umat Nabi SAW.
Allahta’alaberfirman:
الَّذِينَ يُنْفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ
“(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan”(QS. Ali Imran: 134).
Sehingga di antara akhlak yang mulia adalah seseorang memaafkan orang yang berbuat zalim kepadanya.
Dalam kitab Makarimul Akhlak, Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin menjelaskan bahwa di antara bentuk bermuamalah dengan akhlak mulia kepada orang lain adalah jika anda dizalimi atau diperlakukan dengan buruk oleh seseorang, maka anda memaafkannya. Karena Allahta’alatelah memuji orang-orang yang suka memaafkan orang lain”
Allahta’alajuga berfirman:
وَأَنْ تَعْفُوا أَقْرَبُ لِلتَّقْوَى
“Dan jika kamu memaafkan itu lebih dekat kepada takwa”(QS. al-Baqarah: 237).
Dan membalas kezaliman dengan pemaafan itu merupakan bentuk membalas dengan kebaikan yang Allah sebutkan dalam firman-Nya: