Dikejar Kebutuhan Bayar Utang, Cadangan Devisa Indonesia Mandek

19 hours ago 5

loading...

Cadangan devisa Indonesia pada akhir Mei 2025 terpantau mandek di tengah kebutuhan untuk pembayaran utang luar negeri pemerintah dan kebijakan stabilisasi nilai tukar Rupiah. Foto/Dok

JAKARTA - Cadangan devisa Indonesia pada akhir Mei 2025 terpantau mandek, usai tidak ada perubahan dibandingkan bulan sebelumnya. Bank Indonesia (BI) melaporkan posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Mei 2025 tercatat sebesar USD152,5 miliar atau stagnan dibandingkan posisi pada akhir April 2025.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso mengungkapkan, perkembangan tersebut antara lain dipengaruhi oleh penerimaan pajak dan jasa serta penerimaan devisa migas, di tengah kebutuhan untuk pembayaran utang luar negeri pemerintah dan kebijakan stabilisasi nilai tukar Rupiah sebagai respons Bank Indonesia dalam menghadapi ketidakpastian pasar keuangan global yang tetap tinggi.

"Posisi cadangan devisa pada akhir Mei 2025 setara dengan pembiayaan 6,4 bulan impor atau 6,2 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor," kata Ramdan dalam keterangan resmi, Selasa (10/6/2025).

Adapun BI menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan. Baca Juga: Neraca Pembayaran Tekor, Apakah Indonesia Masih Mampu Bayar Utang?

"Ke depan, Bank Indonesia memandang posisi cadangan devisa memadai untuk mendukung ketahanan sektor eksternal sejalan dengan prospek ekspor yang tetap terjaga, neraca transaksi modal dan finansial yang diprakirakan tetap mencatatkan surplus," katanya.

Read Entire Article
Prestasi | | | |