Diresmikan Prabowo, Lapangan Minyak Forel dan Terubuk Telan Investasi Rp9,8 Triliun

8 hours ago 5

loading...

Lapangan Minyak Forel dan Terubuk merupakan wilayah kerja yang terjauh di Indonesia. FOTO/dok.SindoNews

JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto meresmikan produksi perdana proyek lapangan minyak Forel dan Terubuk di Wilayah Kerja (WK) South Natuna Sea Block B, Kepulauan Riau. Keduanya merupakan proyek yang diharapkan mampu mendukung produksi minyak nasional.

"Kedua proyek ini menjadi tonggak penting, tonggak bersejarah, dan upaya kita bersama untuk mencapai swasembada energi nasional," kata Prabowo melalui konferensi video dari Istana Merdeka Jakarta pada Jumat (16/5).

Baca Juga: Lapangan Minyak Forel-Terubuk Mulai Produksi, Prabowo: Momen Bersejarah Swasembada Energi

Sementara, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia yang berada langsung di lokasi menyampaikan bahwa Lapangan Minyak Forel dan Terubuk merupakan wilayah kerja untuk minyak yang terjauh di Indonesia. Keduanya menelan total investasi sebesar USD600 juta atau setara Rp9,8 triliun dan menyerap sebanyak kurang lebih 2.300 tenaga kerja pada masa konstruksi.

"Kami berada pada posisi 60 mil dari daratan laut, dan kedalaman sekitar 90 meter, dan ini adalah wilayah kerja untuk minyak yang paling terjauh di Indonesia sekarang ini," ujar Bahlil.

Bahlil pun melaporkan seluruh komponen dalam proyek tersebut dikelola oleh masyarakat Indonesia. Mulai dari pekerja yang merupakan anak bangsa, hingga kapal FPSO yang memiliki kandungan TKDN 100%. "Jadi semuanya adalah anak-anak dari Republik," imbuh Bahlil.

Ketua Umum Partai Golkar itu melanjutkan, proyek Forel dan Terubuk merupakan bagian dari pengembangan wilayah South Natuna Sea Block B yang dikerjakan oleh Medco EP. Adapun, lapangan Forel ditargetkan memproduksi minyak 10.000 barel per hari, sementara lapangan Terubuk ditargetkan memproduksi 6.500 barel per hari pada Oktober 2025 mendatang.

Baca Juga: Jokowi Merespons Meme Mahasiswi ITB tentangnya: Sudah Kebangetan

Bahlil melaporkan, secara umum pada tahun 2024 lifting minyak dalam negeri mencapai 580.000 barel. Untuk mencapai target yang dicanangkan presiden yakni sebesar 900.000 hingga 1 juta barel, Bahlil meminta dukungan untuk bisa mewujudkan target tersebut di akhir tahun 2025 ini.

(nng)

Read Entire Article
Prestasi | | | |