loading...
Indonesia dan Malaysia saling bersaing untuk memperbanyak SPKLU seiring meningkatnya pemilik kendaraan listrik. Foto: Sindonews/Danang Arradian
JAKARTA - Perebutan dominasi di pasar kendaraan listrik (EV) Asia Tenggara tak hanya soal penjualan mobil, tetapi juga pertarungan infrastruktur pengisian daya.
Di tengah ambisi negara-negara untuk menjadi hub produksi dan pasar EV, Malaysia melontarkan target mencengangkan: sekitar 10.000 stasiun pengisian kendaraan listrik (SPKLU) akan terpasang di seluruh negeri, termasuk Sabah dan Sarawak, pada akhir 2025!
Sebuah langkah agresif yang menantang Indonesia, yang telah lebih dulu menancapkan tonggak infrastruktur EV.
Wakil Perdana Menteri Malaysia, Datuk Seri Fadillah Yusof, dengan nada penuh semangat menyatakan bahwa target ini adalah bagian dari dorongan pemerintah untuk mendukung energi bersih dan menarik lebih banyak perusahaan EV ke Malaysia.
“Pemerintah fokus pada peningkatan dan pemutakhiran infrastruktur pengisian daya nasional untuk meningkatkan penjualan EV dan menarik investor potensial ke segmen yang berkembang ini,” ujarnya, saat membagikan rencana ini pada acara makan malam di Bangkok bersama lebih dari 200 warga Malaysia yang tinggal di luar negeri.