Gelontorkan Dana Rp200 Triliun ke Bank BUMN, Ini Efeknya ke Rupiah

2 hours ago 4

loading...

JAKARTA - Nilai tukar rupiah menunjukkan penguatan sepanjang pekan ini. Berdasarkan data Bloomberg, rupiah ditutup di posisi Rp16.375 per dolar AS pada perdagangan Jumat, menguat 0,53 persen dari hari sebelumnya.

Secara mingguan, rupiah menguat 0,35 persen dari posisi Rp16.433 pekan lalu. Sementara itu, berdasarkan kurs tengah Jisdor BI, rupiah ditutup di level Rp16.391 per dolar AS, menguat 0,47 persen dari hari sebelumnya dan 0,29 persen dalam sepekan.

Pengamat mata uang, Ibrahim Assuaibi menjelaskan bahwa penguatan rupiah didukung oleh sejumlah faktor eksternal dan internal. Dari sisi eksternal, rupiah menguat meskipun data harga konsumen Amerika Serikat naik 0,4 persen pada Agustus 2025, mendorong inflasi tahunan ke 2,9 persen.

Namun, pelemahan pasar tenaga kerja AS, dengan klaim pengangguran mingguan yang naik ke level tertinggi, memperkuat keyakinan pasar akan adanya pelonggaran kebijakan moneter.

"Pasar semakin yakin akan pelonggaran kebijakan yang akan segera terjadi setelah data harga produsen AS yang lebih lemah dari perkiraan dan revisi besar-besaran terhadap angka ketenagakerjaan resmi memperkuat tanda-tanda pasar tenaga kerja yang mendingin," ujar Ibrahim, dikutip Minggu (14/9).

Read Entire Article
Prestasi | | | |