loading...
Pejuang Hamas berada di terowongan di Gaza. Foto/irna
GAZA - Hamas mengecam pernyataan yang dibuat Presiden Otoritas Palestina (PA) Mahmoud Abbas yang mendesak kelompok pejuang Palestina di Gaza membebaskan tawanan Israel dan meletakkan senjata.
Pejabat senior Hamas Basem Naim mengatakan pada hari Kamis (24/4/2025) bahwa pernyataan Abbas yang dibuat sehari sebelumnya adalah "penghinaan".
"Abbas berulang kali dan secara mencurigakan menyalahkan kejahatan pendudukan dan agresi yang sedang berlangsung pada rakyat kami," tegas Naim.
Abbas pada hari Rabu mendesak Hamas membebaskan semua tawanan, dengan mengatakan menahan mereka memberi Israel "alasan" untuk menyerang Gaza.
"Hamas telah memberikan pendudukan kriminal alasan untuk melakukan kejahatannya di Jalur Gaza, yang paling menonjol adalah menahan sandera," ujar Abbas pada pertemuan di Ramallah, kantor pusat PA di Tepi Barat yang diduduki Israel.
"Saya yang membayar harganya, rakyat kami yang membayar harganya, bukan Israel. Saudaraku, serahkan saja mereka," papar Abbas.
“Setiap hari ada kematian,” ujar Abbas.
“Kalian anak-anak jalang, serahkan apa yang kalian miliki dan keluarkan kami dari cobaan ini,” ungkap Abbas, melontarkan hinaan kasar dalam bahasa Arab kepada Hamas.
Perpecahan Panjang
Telah terjadi perpecahan politik dan ideologis yang mendalam antara partai Fatah pimpinan Abbas dan Hamas selama hampir 20 tahun.
Abbas dan PA sering menuduh Hamas merusak persatuan Palestina, sementara Hamas mengkritik Fatah karena bekerja sama dengan Israel dan menindak tegas perbedaan pendapat di Tepi Barat.