Indonesia-Eropa Sepakat Akhiri Perundingan Dagang, Sawit Masuk Perjanjian

18 hours ago 8

loading...

Pemerintah Indonesia mengumumkan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Uni Eropa (IEU-CEPA) telah memasuki tahap akhir perundingan. FOTO/Anggie Ariesta

JAKARTA - Pemerintah Indonesia mengumumkan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Uni Eropa (IEU-CEPA) telah memasuki tahap akhir perundingan. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan lebih dari 90% substansi perjanjian telah disepakati kedua pihak.

"Proses perundingan substansi sudah masuk tahap terakhir. Hampir seluruh isi perjanjian telah disepakati," ujar Airlangga usai menerima laporan dari Komisioner Perdagangan Uni Eropa Maroš Šefčovič di Brussel, Jumat (13/6).

Baca Juga: Gegara Ini, Prabowo Tegur Paspampres di Pameran Indo Defence

Menurut rencana, draft final perjanjian akan diselesaikan September 2025. Airlangga berharap Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Komisi Eropa dapat menandatangani memorandum kesepakatan saat Šefčovič berkunjung ke Indonesia bulan tersebut.

Setelah penandatanganan, perjanjian akan memasuki fase ratifikasi oleh 27 negara anggota Uni Eropa dan Indonesia. Proses ini membutuhkan penerjemahan dokumen ke dalam 27 bahasa dan diperkirakan memakan waktu sekitar satu tahun.

"Kami optimistis IEU-CEPA bisa berlaku efektif akhir 2026," tambah Airlangga. Perjanjian ini akan membuka akses lebih besar bagi produk Indonesia ke pasar Uni Eropa yang mencakup 450 juta konsumen.

Manfaat bagi Eksportir

Pemerintah memproyeksikan kenaikan ekspor hingga 50% dalam tiga tahun setelah implementasi. Sektor tekstil dan pakaian jadi yang saat ini dikenai tarif 8-12% akan mendapat fasilitas bebas bea masuk.

"Posisi kita akan setara dengan Vietnam dan Malaysia," tegas Airlangga. Selain itu, produk pertanian seperti kopi, kakao, dan karet juga akan mendapat preferensi tarif.

Read Entire Article
Prestasi | | | |