loading...
Robot hamil di China picu kontroversi. Foto/Weibo
BEIJING - Laporan tentang robot pengganti humanoid pertama di dunia yang hampir rampung di sebuah perusahaan robotika di China memicu kontroversi mengenai potensi implikasi etis dari perangkat tersebut. Namun, sebagian kalangan menyebut, itu sebagai prestasi dari perkembangan teknologi.
Pada 8 Agustus, media sains dan teknologi China, Kuai Ke Zhi, menerbitkan wawancara dengan Zhang Qifeng, seorang PhD di Nanyang Technological University di Singapura dan CEO Kaiwa Technology, sebuah perusahaan rintisan robotika yang sedang mengembangkan robot kehamilan revolusioner.
Dalam wawancara tersebut, Qifeng mengungkapkan bahwa perusahaannya hampir menyelesaikan robot kehamilan humanoid pertama di dunia yang dilengkapi pod inkubasi canggih yang terintegrasi dalam modul perut robotik. Robot revolusioner ini lebih dari sekadar inkubator biasa, dengan Qifeng mengklaim bahwa robot tersebut mampu mengandung kehamilan 10 bulan dan melahirkan bayi hidup, seperti manusia sungguhan.
Baca Juga: Presiden Taiwan: Perang Tak Memiliki Pemenang
Inti dari robot pengganti ini adalah rahim buatan, tempat embrio yang ditanamkan dipelihara dalam cairan ketuban dan disuplai nutrisi melalui tabung yang terhubung ke tali pusar.