loading...
Intelijen AS diduga membantu serangan Pearl Harbor Rusia yang dilancarkan Ukraina. Foto/X/@Dilip82073
MOSKOW - Ukraina tidak akan mampu menyerang pesawat strategis Rusia dari jarak jauh yang diparkir jauh di dalam wilayah Rusia tanpa intelijen langsung dan dukungan satelit dari Amerika Serikat. Itu diungkapkan seorang mantan perwira di militer Prancis, Guillaume Ancel.
Pesawat tanpa awak Ukraina menyerang pangkalan udara di seluruh Rusia pada hari Senin dalam serangan terkoordinasi yang dikenal sebagai 'Operasi Jaring Laba-laba', yang menargetkan lokasi dari Murmansk di Kutub Utara hingga Irkutsk di Siberia.
Kiev mengklaim bahwa sekitar 40 pesawat militer Rusia rusak atau hancur, termasuk pembom jarak jauh Tu-95 dan Tu-22. Moskow belum mengonfirmasi klaim tersebut, melaporkan bahwa sebagian besar pesawat tanpa awak Kiev ditembak jatuh.
Serangan itu dilaporkan dilakukan dengan menggunakan truk-truk komersial yang dilengkapi dengan pesawat nirawak bermuatan bahan peledak yang telah diselundupkan ke dalam wilayah Rusia.
"Operasi Kiev melibatkan piloting pesawat nirawak FPV ribuan kilometer dari garis depan," kata Guillaume Ancel, seorang penulis dan mantan letnan kolonel angkatan darat Prancis, kepada Le Monde pada hari Rabu.