Ketergantungan Afrika Selatan pada Batu Bara Membahayakan Ekonomi

4 hours ago 4

loading...

Ekonomi Afrika Selatan yang bergantung pada batu bara bisa membuatnya kehilangan pendapatan dari ekspor mencapai miliaran dolar serta ribuan pekerjaan. Foto/Dok

JAKARTA - Ekonomi Afrika Selatan yang bergantung pada batu bara bisa membuatnya kehilangan pendapatan dari ekspor mencapai miliaran dolar serta ribuan pekerjaan seiring dengan semakin banyak negara dan perusahaan yang menerapkan impor bebas karbon . Hal ini disampaikan oleh Net Zero Tracker, sebuah kolaborasi dari empat organisasi non-profit yang melacak janji-janji net zero.

Negara paling terindustrialisasi di Afrika ini disebut sebagai salah satu pencemar terburuk di dunia dan menghasilkan sekitar 80% dari listriknya melalui batu bara. Kondisi tersebut membuatnya sangat rentan saat perusahaan mendekarbonisasi rantai pasokan mereka dan negara-negara menekan impor lewat intensif karbon.

"78 persen ekspor Afrika Selatan, senilai USD135 miliar, diperdagangkan dengan 139 yurisdiksi yang memiliki target net zero. Secara keseluruhan, ekspor ini mendukung lebih dari 1,2 juta pekerjaan domestik," kata laporan itu.

Baca Juga: Masa Depan Afrika Harus Bebas dari Warisan Kolonialisme, BRICS Jadi Pilihan

Jika negara tersebut gagal untuk mendekarbonisasi rantai pasoknya, maka dapat kehilangan sebagian dari perdagangan dan pekerjaan terkait. Kelompok tersebut mengatakan, bahwa Afrika Selatan dapat menghindari skenario ini dengan menghentikan penggunaan batu bara lebih cepat dan memposisikan dirinya sebagai "pemasok strategis dalam rantai pasokan dengan nilai emisi rendah."

"Afrika Selatan memiliki alat untuk beralih -- potensi energi terbarukan yang terbukti, mineral kritis, dan kursi di meja global," kata pemimpin proyek Net Zero Tracker, John Lang.

Laporan tersebut menyatakan bahwa Afrika Selatan berada "dalam posisi yang baik untuk menjadi pemasok utama barang-barang emisi rendah."

Read Entire Article
Prestasi | | | |