Kisah Candi Peninggalan Kerajaan Sriwijaya Jadi Pusat Pengajaran Agama Buddha

1 month ago 57

loading...

Candi Muara Takus merupakan salah satu candi peninggalan masa kejayaan Kerajaan Sriwijaya yang berada di Desa Muara Takus, XIII Koto, Kampar, Riau. Foto/disparbud.kamparkab

KERAJAAN Sriwijaya menjadi kerajaan besar di Pulau Sumatera. Lokasinya yang strategis menjadi tujuan para pedagang internasional antar negara. Belum lagi kekayaan alam yang dimiliki menjadikan Sriwijaya, menjulang sebagai kerajaan disegani di Nusantara yang kaya.

Kekayaan yang melimpah ini telah memungkinkan Kerajaan Sriwijaya melakukan transaksi jual beli di seluruh kawasan Asia Tenggara. Di masa Sriwijaya pula beberapa candi peninggalan sejarah terbangun dengan megah, meskipun memiliki karakteristik yang berbeda dengan bangunan candi peninggalan kerajaan-kerajaan di Pulau Jawa.

Baca juga: Misteri Bilik Gundik Perempuan dalam Kapal Kerajaan Sriwijaya

Sriwijaya berperan menjadi pelabuhan utama atau pintu masuk di wilayah Asia Tenggara, dengan memperoleh persetujuan dan perlindungan dari Kaisar China. Sriwijaya senantiasa mengelola jejaring perdagangan bahari dan menguasai urat nadi pelayaran dari China dan India.

Ekspansi kerajaan ini ke Jawa dan Semenanjung Malaya juga menjadikan Sriwijaya mengendalikan dua pusat perdagangan utama di Asia Tenggara. Berdasarkan observasi, diketahui ada temuan berupa reruntuhan candi-candi Sriwijaya di Thailand dan Kamboja, dikutip dari "Sriwijaya" karya Prof. Slamet Muljana.

Read Entire Article
Prestasi | | | |