loading...
Kisah seorang lelaki miskin dari desa yang bersemangat membawa semangkuk penuh buah anggur yang hendak dihadiahkan kepada Nabi Muhammad SAW dan beliau sangat mengpresiasinya. Foto ilustrasi/ist
Kisah ini tentang mulianya akhlak Rasulullah Shallallahu Alaihi Wassalam. Allah Ta'ala pun memuji beliau karena akhlak dan adabnya yang begitu agung.
'Wa innaKa la'alaa khuluqin 'azhiiim' (dan sesungguhnya engkau (Muhammad) benar-benar berbudi pekerti yang agung. Begitulah Allah mengabadikannya dalam Surah Al-Qalam ayat 4.
Berikut kisahnya:
Suatu hari datanglah seorang lelaki miskin dari desa membawa semangkuk penuh buah anggur yang hendak dihadiahkan kepada Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wassalam . Lelaki miskin ini begitu bersemangat memberikan hadiah untuk Rasulullah.
Dia menyimpan anggur itu dan mengatakan, "Wahai Rasulullah, terimalah hadiah kecil ini dariku."
Rasulullah SAW mengambil mangkuk itu dan mulai memakannya.
Beliau memakan buah pertama dan tersenyum. Kemudian buah kedua, beliau tersenyum. Melihat senyum Rasulullah , lelaki miskin itu nyaris terbang kegirangan dibuatnya. Betapa bahagianya dia melihat anggur yang dibawanya dimakan oleh Rasulullah.
Para sahabat pun ikut menyaksikan hal tersebut. Sudah menjadi kebiasaan beliau SAW selalu membagi hadiah yang beliau terima kepada sahabat-sahabatnya. Namun, Rasulullah terus memakan sebutir demi sebutir seraya tetap tersenyum. Hingga akhirnya mangkuk itu pun kosong, tidak ada sebutir anggur pun tersisa. Ketika itu sahabat heran. Sementara lelaki miskin tampak girang sejadi-jadinya lalu pamit kepada Rasulullah .
Setelah itu, salah seorang sahabat bertanya, "Ya Rasulullah, mengapa Anda tidak mengajak kami (menyantap anggur) itu bersamamu?
Maka Rasulullah Shallallahu Alaihi Wassalam tersenyum dan berkata: "Tidakkah kalian lihat betapa bahagianya ia dengan mangkuk (anggur) itu? Ketahuilah ketika aku memakannya, anggur itu terasa asam. Maka aku khawatir apabila aku membaginya kepada kalian, maka kalian akan menampakkan reaksi sesuatu yang akan merusak kebahagiaannya".