loading...
ExportHub.id melalui GeTI Incubator menggelar Webinar Internasional. FOTO/dok.SindoNews
JAKARTA - ExportHub.id melalui GeTI Incubator menggelar Webinar Internasional bertajuk "Kreator Berkarya, UKM Merdeka". Forum ini mempertemukan kreator, pelaku usaha, dan pemerintah guna merumuskan strategi kolaborasi berbasis konten yang dapat mendorong produk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) menembus pasar ekspor.
Inisiatif ini dilandasi fakta bahwa UMKM adalah tulang punggung perekonomian nasional, yang menurut data Kementerian Keuangan dan Kadin pada 2023-2024, menyumbang sekitar 61 persen Produk Domestik Bruto (PDB) dan menyerap 97 persen tenaga kerja. Meski demikian, porsi ekspor UMKM baru mencapai 15,7 persen dari total ekspor nasional per Januari 2025, menunjukkan perlunya dorongan signifikan, khususnya melalui kanal digital.
Baca Juga: Berbekal Amunisi dari BRI, Kerajinan Craftote Target Tembus Pasar Ekspor Eropa
Kuatnya tren niaga digital menjadi momentum yang tepat. Berdasarkan laporan e-Conomy SEA 2024 dari Google, Temasek, dan Bain, ekonomi digital Indonesia pada 2024 mencapai USD 90 miliar, dengan sektor e-commerce sebagai kontributor terbesar. Peningkatan tren ini didukung oleh fenomena video commerce yang semakin dominan.
Presiden Direktur ExportHub.id, Amalia Susilowati Prabowo, menekankan pentingnya orkestrasi ekosistem agar pelatihan yang diberikan kepada UMKM tidak berhenti di kelas. "Untuk menembus pasar global, diperlukan sinergi terarah antara kreator, pelaku usaha, dan regulator," ujarnya.
Senada, Business Development Director GeTI Incubator, Divera Wicaksono, menambahkan bahwa kolaborasi dengan kreator dapat memperluas jangkauan dan daya saing produk, yang didukung strategi pemasaran digital terukur. Dukungan juga datang dari pemerintah. Agni Iswarani dari Kementerian UMKM dan Muhammad Neil El Himam dari Kemenekraf menekankan kolaborasi lintas sektor sebagai kunci akselerasi, sementara Rinilda A.P. dari Kemenpora mendorong generasi muda untuk menjadi pelaku aktif di era digital.
Kekuatan ekosistem digital Indonesia terlihat dari data yang dilaporkan Campaign Asia. Sebuah studi dari GroupM–GOAT Indonesia pada 2024 menunjukkan, Indonesia memiliki sekitar 12 juta kreator yang memproduksi hingga satu juta konten per bulan, jumlah terbanyak di Asia Tenggara. Ini membuka potensi besar untuk promosi produk UMKM berbasis konten yang lebih presisi.