Megawati Ingatkan Tanah Subur di Bali Tak Boleh Dikonversi

4 hours ago 2

loading...

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri memberikan sambutan dalam Penganugerahan Trisakti Tourism Award (Desa Wisata) 2025 di Grand Sahid Jaya Hotel, Jakarta, Kamis (8/5/2025) malam. FOTO/RIYAN RIZKI ROSHALI

JAKARTA - Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menegaskan tanah-tanah subur yang berada di Bali tidak boleh dikonversi. Menurutnya, tanah subur tersebut dimiliki negara dan harus dimanfaatkan oleh rakyat.

Hal itu disampaikan Megawati saat menghadiri Penganugerahan Trisakti Tourism Award (Desa Wisata) 2025. Acara itu digelar di Grand Sahid Jaya Hotel, Jakarta, Kamis (8/5/2025) malam.

"Yang nomor satu adalah apa? Tanah subur, tanah subur di Bali. Dikonversi. Apa artinya dikonversi? Tidak boleh diubah. Dia adalah milik negara untuk rakyat," kata Megawati.

Sementara itu, ia juga mengaku prihatin perihal turis yang bertindak seenaknya di Bali. Salah satu tingkah turis yang menjadi perhatian Megawati adalah saat peringatan Nyepi.

Menurutnya, pemerintah daerah Bali harus bisa lebih tegas, bahkan untuk melakukan deportasi.

"Saya suruh dia deportasi. Boleh tanya sama Pak Giri. Betul? Seketika. Pulangkan dia. Kita sama juga. Kalau pergi ke luar negeri, ada tata acaranya. Ada tata acaranya. Berpakaian kita juga. Mesti kayak apa," sebutnya.

Megawati heran jika ada WNA yang berlaku sembarangan di Bali. Presiden ke-5 RI tersebut menyebut bahwa Bali ada sebuah tempat wisata yang banyak ingin dikunjungi.

"Bali itu pulau pariwisata yang orang sedunia kepengen. Saya kalau ke luar negeri, kalau ditanya, where are you come from? Dari mana kamu? Indonesia. Wah, rasanya saya tadinya udah bangga," katanya.

"Eh, orang yang nanya itu berkerut-kerut. Bikin saya. Eh, dia nggak tahu Indonesia. Do you know Bali? Hah? Yes," tambahnya.

(abd)

Read Entire Article
Prestasi | | | |