loading...
Sindrom Stevens Johnson (SJS) mendadak menjadi perbincangan publik setelah mencuat dugaan bahwa Joko Widodo (Jokowi) mengidap penyakit autoimun langka ini. Foto/TikTok @negeriku_62
JAKARTA - Sindrom Stevens Johnson (SJS) mendadak menjadi perbincangan publik setelah mencuat dugaan bahwa Joko Widodo (Jokowi) mengidap penyakit autoimun langka ini. Dugaan tersebut muncul usai publik mencermati perubahan signifikan pada kondisi kulit wajah dan leher Jokowi dalam beberapa penampilan terakhirnya.
Sebelumnya, Ajudan pribadi Jokowi , Kompol Muhammad Fitriansyah mengatakan bahwa mantan presiden tersebut tidak dapat hadir pada upacara Hari Lahir Pancasila 2 Juni 2025 karena tengah mengidap penyakit kulit. Meski mendapat undangan, namun karena kesehatannya yang menurun membuat Jokowi absen pada momen tersebut.
“Beliau masih proses penyembuhan dari alergi kulit,” kata Muhammad Fitriansyah.
Meski belum ada konfirmasi resmi, kemunculan bercak gelap dan iritasi kulit memunculkan spekulasi bahwa gejala tersebut berkaitan dengan SJS, suatu reaksi hipersensitivitas serius terhadap obat atau infeksi yang menyerang kulit dan selaput lendir. Penyakit ini tergolong langka namun berpotensi fatal jika tidak ditangani dengan cepat.
Lantas, apa sebenarnya penyakit Sindrom Stevens Johnson itu? Bagaimana gejala awalnya, penyebabnya, dan mengapa ia dikaitkan dengan kondisi autoimun?
Baca Juga: Outfit Keluarga Jokowi saat Hadiri Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Terpilih