Fimela.com, Jakarta Di era modern, kesetaraan menjadi salah satu isu yang terus diperjuangkan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk di dunia kerja. Meski telah banyak kemajuan, ketimpangan peluang antara laki-laki dan perempuan masih terasa nyata. Banyak perempuan menghadapi hambatan dalam meniti karier, baik dalam hal akses terhadap posisi strategis, perbedaan gaji, maupun kesempatan untuk berkembang. Stereotip dan bias gender yang masih mengakar sering kali membuat perempuan harus bekerja lebih keras untuk mendapatkan pengakuan yang sama dengan rekan laki-laki mereka.
Namun, kesetaraan peluang bukan hanya soal gender. Banyak kelompok masyarakat yang masih mengalami keterbatasan akses terhadap pendidikan, pekerjaan, dan kesempatan untuk berkembang karena berbagai faktor, seperti latar belakang ekonomi dan sosial. Padahal, memberikan kesempatan yang adil bagi semua individu untuk berkembang tidak hanya berdampak positif bagi mereka secara pribadi, tetapi juga bagi kemajuan masyarakat secara keseluruhan.
Kesadaran akan pentingnya kesetaraan dalam peluang ini semakin meningkat, termasuk di dunia bisnis dan perbankan. Salah satu pihak yang turut mendorong perubahan positif adalah OCBC, yang mengajak masyarakat Indonesia untuk percaya bahwa kesetaraan dalam peluang adalah kunci membangun masa depan yang lebih kuat dan maju. Dengan memastikan setiap individu memiliki akses yang sama terhadap kesempatan, kita bisa menciptakan masyarakat yang lebih inklusif dan berdaya.
OCBC Gaungkan Kesetaraan melalui Kampanye #BaiknyaBarengBareng
Menjelang Hari Perempuan Internasional, OCBC memperkenalkan kampanye bertajuk #BaiknyaBarengBareng yang bertujuan untuk mendorong kesetaraan peluang dalam berbagai aspek kehidupan. Kampanye ini menekankan pentingnya meritokrasi sebagai fondasi menciptakan lingkungan yang inklusif, sehingga setiap individu dapat meraih potensi terbaik mereka tanpa terpengaruh bias tertentu, termasuk gender.
Aleta Hanafi, perwakilan dari Brand and Communication OCBC, menjelaskan bahwa gerakan ini bertujuan menginspirasi semua pihak agar bersama-sama membangun sistem yang berorientasi pada kapabilitas dan kolaborasi. Dengan demikian, kesempatan dalam peluang akan lebih terbuka bagi semua individu, baik dalam lingkungan kerja, masyarakat, maupun kehidupan pribadi.
Data dan Fakta Kesetaraan Gender dalam Dunia Kerja
Kampanye #BaiknyaBarengBareng tidak hanya berbicara tentang inklusivitas secara umum, tetapi juga didukung oleh data yang relevan. Berdasarkan laporan tahunan McKinsey & Company bertajuk Women in the Workplace, representasi perempuan dalam manajemen korporat meningkat dari 17% pada tahun 2015 menjadi 29% di tahun 2024. Meski demikian, kemajuan ini masih lebih lambat dibandingkan dengan tingkat promosi laki-laki. Setiap 100 laki-laki yang dipromosikan dari level entry ke posisi manajer, hanya 81 perempuan mendapatkan kesempatan serupa. Fakta ini menunjukkan bahwa masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk memastikan kesetaraan peluang di dunia kerja.
Menghapus Mitos, Menegakkan Meritokrasi
Salah satu aspek utama dari kampanye ini adalah mengedukasi masyarakat mengenai perbedaan antara mitos dan realitas dalam kesetaraan gender. Dalam diskusi yang melibatkan berbagai tokoh, Denny Sumargo, seorang aktor dan content creator, berbagi pandangannya mengenai pentingnya kolaborasi tanpa batasan gender. Ia menegaskan bahwa peran dalam keluarga dan pekerjaan seharusnya tidak ditentukan oleh stereotip lama, melainkan berdasarkan kemampuan dan kerja sama yang seimbang.
Meritokrasi sendiri adalah sistem di mana individu mendapatkan kesempatan dan penghargaan berdasarkan keterampilan, prestasi, dan kerja keras mereka, bukan karena faktor lain seperti gender, latar belakang sosial, atau hubungan pribadi. Dengan menerapkan meritokrasi, setiap individu dapat berkembang sesuai dengan kemampuannya tanpa harus terhambat oleh bias yang tidak relevan. Prinsip ini menjadi kunci dalam membangun lingkungan yang lebih adil dan berdaya saing.
Namun, penerapan meritokrasi masih menghadapi berbagai tantangan, terutama di lingkungan kerja yang masih terpengaruh oleh budaya patriarki dan bias sosial. Salah satu tantangan terbesar adalah kesenjangan akses terhadap pendidikan dan pelatihan yang dapat meningkatkan kapabilitas individu. Oleh karena itu, kampanye ini juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesempatan belajar yang setara bagi semua orang.
Kolaborasi sebagai Kunci Kemajuan
Kampanye #BaiknyaBarengBareng tidak hanya menjadi ajakan, tetapi juga gerakan nyata yang melibatkan berbagai institusi dan mitra strategis. Di tahun 2025, OCBC memperluas jangkauan kampanye ini dengan mengajak lebih banyak pihak untuk bersama-sama mendorong edukasi dan kesadaran akan pentingnya meritokrasi. Dengan prinsip ini, setiap individu memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang dan berkontribusi sesuai dengan kemampuan mereka.
Kesetaraan bukan hanya perjuangan satu kelompok, tetapi tanggung jawab bersama. Dengan semangat #BaiknyaBarengBareng, OCBC berharap dapat menciptakan lingkungan yang lebih inklusif, memberdayakan setiap individu, dan membuka jalan menuju masa depan yang lebih adil dan berkelanjutan.
Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.