loading...
Wang Jiazhong, Senior Vice President Yadea Technology Group, berbagi resep bagaimana Indonesia bisa sukses menyerap motor listrik. Foto: Sindonews/Danang Arradian
CHINA - Mimpi Indonesia untuk melihat jalanan diwarnai oleh kendaraan listrik yang senyap dan ramah lingkungan tengah menemui jalan terjal. Memasuki pertengahan 2025, gairah pasar yang sempat membara kini terasa meredup.
Ketidakpastian kelanjutan subsidi pemerintah menciptakan efek domino: membuat calon konsumen menahan diri dan penjualan pun menerima hantaman telak.
Data berbicara keras: penjualan motor listrik pada kuartal pertama 2025 anjlok hingga 50 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.
Namun, di tengah awan kelabu itu, secercah cahaya datang dari China. Bayangkan kota seperti Wuxi, di mana alih-alih deru bising knalpot, yang terdengar adalah desingan lembut ribuan motor listrik. Udaranya terasa lebih bersih, langitnya membentang biru.
Mungkinkah pemandangan ini menjadi kenyataan di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, atau Bandung?