Penulis Buku Miranti Serad Ginanjar: Kebaya Warisan Budaya yang Sarat Filosofi

10 hours ago 3

loading...

Miranti Serad Ginanjar, penulis buku Kebaya, Keanggunan Yang Diwariskan menghadiri diskusi dan book signing yang diadakan di toko buku Kinokuniya Mall Grand Indonesia, Jakarta, Kamis, 20 Februari 2025. Foto: Ist

JAKARTA - Kebaya menyimpan cerita tentang keberagaman, inklusivitas, dan rasa persaudaraan. Dalam komunitas lokal maupun di tingkat global, kebaya menjadi jembatan yang menyatukan perempuan Indonesia dari berbagai latar belakang, membangun rasa identitasnya yang kuat dan penuh makna.

Hal itu ditekankan Miranti Serad Ginanjar, penulis buku “Kebaya, Keanggunan Yang Diwariskan”, dalam diskusi dan book signing yang diadakan di toko buku Kinokuniya Mall Grand Indonesia, Jakarta, Kamis, 20 Februari 2025.

Acara yang dihadiri oleh para pencinta budaya, pembaca buku dan komunitas Kebaya ini, Miranti menuturkan perjalanan penyusunan buku “Kebaya, Keanggunan Yang Diwariskan” yang merupakan dokumentasi mengenai busana tradisi yang wajib dicintai, dihargai, dipakai, dijaga dan dilestarikan oleh seluruh perempuan Indonesia.

Baca Juga

Tim Nasional Kebaya Indonesia Luncurkan Buku Kebaya, Keanggunan yang Diwariskan

Miranti juga memaparkan perjuangan, tantangan sekaligus kebahagiaan menuliskan kebaya sebagai warisan budaya yang sarat dengan filosofi yang dalam dari setiap suku di Indonesia dan akulturasi budaya yang terjadi, dari Kebaya Jawa hingga Kebaya Ambon, dari Kebaya Lebuh hingga Kebaya Encim atau Peranakan.

Melalui riset yang mendalam selama lebih dari dua tahun hingga ke museum dan perpustakan di Leiden, Belanda dan Krakow, Polandia, menelisik pustaka ke Keraton, menemui dan berdiskusi dengan para pewaris Kebaya tradisi Nusantara serta para pakar Kebaya, Miranti berhasil mendokumentasikan dengan cukup lengkap dalam buku hard cover setebal 350 halaman dilengkapi dengan foto-foto yang belum pernah terpublikasikan sebelumnya.

Buku yang awalnya dimaksudkan sebagai pelengkap dokumen saat pengajuan Kebaya sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia ke UNESCO, kemudian bermetamorfosa menjadi buku komprehensif mengenai Kebaya yang penting bagi pustaka bangsa Indonesia.

Dalam acara Diskusi Buku dan book signing tersebut, Miranti Serad Ginanjar didampingi oleh Tenik Hartono selaku tim editor yang menyunting buku penting ini. Tenik juga turut memaparkan kedalaman dan keindahan konten buku “Kebaya, Keanggunan Yang Diwariskan”, serta sisi komprehensif dari buku tersebut.

Miranti menyebutkan pengalaman Tenik selama 30 tahun sebagai jurnalis dan editor di sebuah media ternama sangat berperan dalam memberikan “roh” pada buku ini dengan perspektif yang mendalam yang memperkaya narasi Kebaya dalam konteks budaya dan sosial.

"Melalui Kebaya, kita diajarkan untuk merayakan perbedaan dan menjunjung tinggi nilai-nilai persaudaraan. Kebaya juga menggambarkan bagaimana budaya lokal bisa beradaptasi dan tetap relevan di tengah perkembangan zaman,” ucapnya dikutip, Sabtu (22/2/2025).

Read Entire Article
Prestasi | | | |