Peraih Nobel Brian Schmidt: Ekosistem Sains dan Teknologi Kunci Masa Depan Indonesia

1 month ago 18

loading...

Peraih Nobel Fisika 2011, Brian Schmidt, menegaskan bahwa masa depan pertumbuhan Indonesia sangat bergantung pada kemampuan membangun ekosistem sains dan teknologi yang berkelanjutan. Foto/Diktisaintek.

BANDUNG - Peraih Nobel Fisika 2011, Brian Schmidt, menegaskan bahwa masa depan pertumbuhan Indonesia sangat bergantung pada kemampuan membangun ekosistem sains dan teknologi yang berkelanjutan. Menurutnya, riset merupakan investasi jangka panjang yang membutuhkan konsistensi lebih dari satu dekade.

Schmidt menjelaskan, sebagian besar penemuan ilmiah memang tidak langsung berdampak pada perekonomian. Namun, jika ada ekosistem yang menghubungkan sains dengan bisnis, temuan tersebut dapat diubah menjadi inovasi yang membawa kemajuan.

Baca juga: Wamendiktisaintek Stella Christie: Duplikasi di Dunia Sains Itu Baik

“Keberhasilan bukan memaksa ilmuwan untuk selalu menemukan penerapan, tetapi menciptakan kondisi yang memudahkan mereka menerjemahkan ide ketika ada peluang,” ujar Schmidt, pada konferensi pers Konvensi Sains, Teknologi, dan Industri Indonesia (KSTI) 2025 di Sabuga ITB, Bandung, dikutip Sabtu (9/8/2025).

Ia memaparkan pilar ekosistem riset yang kuat meliputi keterhubungan antara kampus, lembaga penelitian, industri, dukungan modal, insentif ekonomi, dan kebijakan pemerintah yang fokus memperbaiki kegagalan pasar. Kemitraan internasional juga menjadi faktor penting, dengan Singapura dan Australia sebagai mitra potensial bagi Indonesia.

Read Entire Article
Prestasi | | | |