loading...
Di balik keberhasilan Timnas Indonesia U-17 mencatatkan sejarah lolos ke Piala Dunia U-17 2025 melalui jalur kualifikasi, berdiri sosok pelatih kepala yang memiliki karakter kuat dan visi jelas, Nova Arianto / Foto: @novarianto30
Di balik keberhasilan Timnas Indonesia U-17 mencatatkan sejarah lolos ke Piala Dunia U-17 2025 melalui jalur kualifikasi, berdiri sosok pelatih kepala yang memiliki karakter kuat dan visi jelas, Nova Arianto . Pria kelahiran Semarang, 10 November 1978 ini, menunjukkan sentuhan magis yang mengingatkan banyak pihak pada mendiang pelatih legendaris, Sartono Anwar.
Sebelum menukangi Garuda Muda, Nova Arianto dikenal sebagai salah satu bek tangguh dan lugas di sepak bola Indonesia. Ia malang melintang membela sejumlah klub besar Tanah Air, termasuk PSIS Semarang, Persebaya Surabaya, Persib Bandung, dan Arema Malang.
Dedikasi dan kepemimpinannya di lini belakang membuatnya menjadi pemain yang dihormati baik oleh rekan setim maupun lawan. Pengalaman bermain di level tertinggi kompetisi Indonesia menjadi modal berharga bagi Nova dalam meniti karier kepelatihan. Ia mampu memahami dinamika permainan, mentalitas pemain, dan tuntutan persaingan yang ketat.
Baca Juga:
Setelah gantung sepatu, Nova Arianto tidak langsung terjun sebagai pelatih kepala timnas. Ia memilih untuk menimba ilmu dan pengalaman sebagai asisten pelatih di berbagai tim, termasuk Timnas Indonesia U-19 dan beberapa klub Liga 1. Proses ini menempa dirinya menjadi seorang pelatih yang detail, disiplin, dan memiliki pemahaman taktik yang mendalam.
Karakter tegas dan disiplin tinggi yang ditunjukkannya saat melarang pemain Timnas Indonesia U-17 menggunakan media sosial menjadi salah satu ciri khas kepelatihannya. Langkah ini mengingatkan pada gaya kepemimpinan Sartono Anwar, pelatih legendaris yang dikenal dengan kedisiplinannya dan kemampuannya membentuk mental juara pada pemain muda.
Sentuhan Magis di Timnas U-17: Warisan Sartono Anwar?
Keberhasilan Nova Arianto membawa Timnas Indonesia U-17 meraih dua kemenangan krusial di Piala Asia U-17 2025, mengalahkan tim kuat seperti Korea Selatan dan Yaman, menjadi bukti nyata kualitas kepelatihannya. Ia mampu meramu taktik yang efektif, memotivasi pemain untuk tampil habis-habisan, dan menanamkan mentalitas pantang menyerah.
Banyak yang melihat kesuksesan Nova ini sebagai titisan dari Sartono Anwar. Ayah dan anak ini memiliki kesamaan dalam hal penekanan pada kedisiplinan, pembentukan karakter pemain muda, dan kemampuan untuk mengeluarkan potensi terbaik dari para pemain.
Sartono Anwar sendiri dikenal sebagai pelatih yang sukses membina pemain-pemain muda berbakat dan membawa mereka meraih prestasi di kancah nasional maupun internasional. Nova Arianto sendiri selalu menekankan pentingnya fokus dan kerja keras dalam mencapai tujuan.
Larangan penggunaan media sosial bagi pemain Timnas Indonesia U-17 adalah salah satu bentuk konkret dari upayanya untuk menjaga konsentrasi dan mental para pemain agar tetap fokus pada tujuan Utama, yakni lolos ke Piala Dunia U-17.
Keberhasilan Timnas Indonesia U-17 melaju ke Piala Dunia U-17 2025 bukan hanya menjadi catatan sejarah baru bagi sepak bola Indonesia, tetapi juga menjadi bukti bahwa sentuhan dingin dan kedisiplinan ala Nova Arianto, yang mengingatkan pada gaya kepemimpinan Sartono Anwar, mampu membawa Garuda Muda terbang tinggi di kancah internasional.
Kini, tantangan yang lebih besar menanti di Qatar, dan seluruh mata pecinta sepak bola Indonesia akan tertuju pada bagaimana Nova Arianto akan mempersiapkan timnya untuk bersaing di level dunia.
(yov)