Profil Thresia Mareta: Penulis Indonesia yang Raih Penghargaan dari Pemerintah Prancis, Berikut Inovasinya

1 day ago 12

Fimela.com, Jakarta Penulis berbakat asal Indonesia, Thresia Mareta, telah meraih penghargaan internasional yang sangat membanggakan. Pada Februari 2025, ia dianugerahi gelar Ksatria Ordo Seni dan Sastra (Knight of the Ordre des Arts et des Lettres) oleh Pemerintah Prancis. Penghargaan prestisius ini diberikan sebagai pengakuan atas kontribusi luar biasanya dalam mengembangkan industri fesyen Indonesia serta melestarikan budaya tanah air di kancah internasional. Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Duta Besar Prancis untuk Indonesia, Fabien Penone, di Museum Nasional Jakarta Pusat.

Thresia Mareta bukanlah sosok yang biasa. Dengan inisiatif yang kuat, ia berupaya membangun ekosistem yang mendukung para perajin, desainer, dan pelaku usaha kecil dalam industri fesyen di Indonesia. Selain itu, ia juga berperan sebagai penasihat fesyen dan menciptakan wadah untuk menjembatani kreator muda Indonesia dengan ekosistem fesyen di Prancis.

Prestasi Thresia Mareta semakin bersinar dengan terbitnya buku karyanya yang berjudul 'Ode to Indonesian Culture'. Buku ini mengisahkan 15 tokoh inspiratif Indonesia dari sudut pandang Lakon Indonesia, dengan tujuan menginspirasi generasi muda dan memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia kepada dunia. Sebagai lulusan Arsitektur Universitas Tarumanagara (UNTAR) tahun 1999, Thresia memiliki visi yang luas, mencakup arsitektur, mode, seni, lingkungan hidup, dan pendidikan. Semua ini terjalin dalam upayanya untuk mengangkat budaya Indonesia ke panggung global. Mari kita berkenalan lebih dekat dengan sosok inspiratif ini, dirangkum oleh Fimela.com, Kamis (20/2).

Kecintaan Torang Sitorus akan tenun ulos tidak hanya membawa ulos naik kelas di kancah industri fesyen. Ia juga mengubah profesi penenun jadi sebuah kebanggaan. Tak hanya itu, para penenun bisa mengantongi cuan tiga kali UMR. Inilah Berani Berubah, e...

Mengenal Lebih Dekat Thresia Mareta, Pendiri Lakon Indonesia

Lakon Indonesia, merupakan salah satu inovasi besar yang didirikan oleh Thresia Mareta pada tahun 2018 lalu. Wadah ini memiliki peran krusial dalam pengembangan industri fesyen Indonesia. Inisiatif ini lahir dari keprihatinan Thresia terhadap nasib para perajin dan teknik tradisional Indonesia yang terancam hilang. Lakon Indonesia membangun ekosistem yang komprehensif, membantu para perajin, desainer, dan pelaku usaha kecil agar tetap relevan dan mampu bersaing di pasar modern. Mereka bekerja langsung dengan para pengrajin untuk memahami tantangan dan kesulitan yang dihadapi.

Komitmen Lakon Indonesia terlihat dari kerja keras mereka di lapangan. Mereka tidak hanya memberikan dukungan finansial, tetapi juga pendampingan dan pelatihan untuk meningkatkan kualitas produk dan daya saing para perajin. Hal ini sejalan dengan visi Thresia Mareta untuk menciptakan peluang ekonomi bagi para perajin sambil melestarikan warisan budaya Indonesia.

Lebih dari sekadar bisnis, Lakon Indonesia juga menjadi wadah untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman. Mereka memfasilitasi kolaborasi antar perajin dan desainer, menciptakan jaringan yang kuat dan saling menguntungkan. Hal ini terbukti efektif dalam meningkatkan daya saing produk Indonesia di pasar internasional.

Melalui PINTU Incubator, Thresia Mareta juga membuka jalan bagi kreator muda Indonesia untuk berkiprah di pasar global. Program ini memberikan bimbingan dalam pengembangan pasar, ketahanan bisnis, dan keberlanjutan usaha, memastikan para kreator muda memiliki bekal yang cukup untuk bersaing di kancah internasional.

"Dengan berkembangnya industri fesyen, kita harus bertanya pada diri sendiri: bagaimana kita memastikan bahwa keahlian perajin kita dalam membuatkerajinan tangan seperti batik, tenun, bordir, dan lainnya tidak hanya dilestarikan tetapi juga tetap relevan, mendapatkan pengakuan global, dan menciptakanpeluang ekonomi bagi para perajin?" kata Thresia Mareta di acara seremoni resmi yang dihadiri oleh Duta Besar Prancis untuk Indonesia, Fabien Penone di Museum Nasional, Jakarta Pusat, dilansir dari ANTARA.

JF3 Fashion Festival dan Peran Thresia Mareta

Thresia Mareta, sebagai penasihat di JF3 Fashion Festival, memainkan peran vital dalam membuka peluang bagi kreator fesyen dan perajin lokal Indonesia. Selama 21 tahun, JF3 Fashion Festival telah menjadi platform unggulan untuk memamerkan karya-karya terbaik Indonesia ke kancah internasional. Thresia Mareta memberikan ide dan strategi yang memastikan festival ini tetap relevan dan mampu memajukan industri fesyen Indonesia.

Peran Thresia melampaui sekadar memberikan saran; ia aktif terlibat dalam berbagai aspek festival, mulai dari kurasi hingga promosi. Ia berupaya memastikan bahwa JF3 Fashion Festival bukan hanya sekadar ajang pamer, tetapi juga menjadi platform untuk membangun jaringan dan kolaborasi di antara para pelaku industri fesyen.

Dengan segudang pengalaman dan keahliannya, Thresia Mareta berkontribusi dalam perkembangan JF3 Fashion Festival, menjadikannya salah satu festival fesyen terkemuka di Indonesia. Kontribusinya ini semakin memperkokoh posisi Indonesia di peta fesyen dunia.

"Perjuangan ini adalah perjalanan panjang yang menuntut kerja keras, kesabaran, dan dedikasi tanpa henti," ujar Thresia, yang juga merupakan pendiri label busana pengantin dan pesta, Sequins Bride.

Kenalkan Buku: 'Ode to Indonesian Culture' Berisi Sosok-Sosok Inspiratif di Bidang Budaya Indonesia

Buku 'Ode to Indonesian Culture' karya Thresia Mareta merupakan bukti nyata dedikasinya dalam melestarikan dan mempromosikan budaya Indonesia. Buku ini menampilkan 15 tokoh inspiratif Indonesia dari berbagai bidang, dilihat dari perspektif Lakon Indonesia. Tujuannya untuk menginspirasi generasi muda dan memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia kepada dunia.

Melalui buku ini, Thresia Mareta tidak hanya menampilkan profil para tokoh inspiratif, tetapi juga menceritakan kisah di balik kesuksesan mereka. Ia ingin menunjukkan bahwa keberhasilan dapat diraih dengan kerja keras, dedikasi, dan semangat untuk melestarikan budaya Indonesia. Buku ini menjadi sumber inspirasi bagi generasi muda untuk berkontribusi bagi kemajuan bangsa.

Dengan beragam inisiatif dan dedikasinya, Thresia Mareta telah memberikan kontribusi signifikan bagi perkembangan industri kreatif Indonesia, khususnya di bidang fesyen. Penghargaan Ksatria Ordo Seni dan Sastra dari Pemerintah Prancis merupakan pengakuan atas kerja keras dan dedikasi beliau dalam melestarikan dan mempromosikan warisan budaya Indonesia ke kancah internasional. "Dengan berkembangnya industri fesyen, kita harus bertanya pada diri sendiri: bagaimana kita memastikan bahwa keahlian perajin kita dalam membuat kerajinan tangan seperti batik, tenun, bordir, dan lainnya tidak hanya dilestarikan tetapi juga tetap relevan, mendapatkan pengakuan global, dan menciptakan peluang ekonomi bagi para perajin?" ujar Thresia Mareta, menekankan pentingnya peran pelestarian budaya dalam konteks ekonomi modern.

Prestasi Thresia Mareta ini menjadi inspirasi bagi generasi muda Indonesia untuk terus berkarya dan berinovasi dalam melestarikan dan mengembangkan budaya Indonesia di tingkat global.

"Harapan saya, generasi mendatang tidak hanya memahami warisan budaya mereka, tetapi juga bangga. Dunia akan selalu berubah, tetapi semoga merekatidak pernah melupakan kekuatan dan keindahan akar budaya mereka. Semoga buku ini menjadi warisan yang hidup, sebuah penghormatan bagikebijaksanaan dan kontribusi mereka yang membentuk narasi budaya kita hari ini, sekaligus memberikan inspirasi bagi masa depan untuk terus menghargaidan merayakan identitas kita," ujarnya.

Sejajar dengan Tokoh Dunia

Penghargaan yang diraih oleh Thresia Mareta bukan sekadar prestasi pribadi, melainkan juga menjadi bukti nyata bahwa industri kreatif Indonesia memiliki potensi yang luar biasa di panggung dunia. Dengan dedikasinya, Thresia telah membuka jalan bagi para perajin dan desainer lokal untuk mendapatkan pengakuan internasional yang lebih luas.

Penghargaan bergengsi ini sebelumnya telah diterima oleh sosok-sosok ternama dari seluruh penjuru dunia, seperti pelukis legendaris Pablo Picasso, desainer inovatif Issey Miyake, artis berbakat Meryl Streep, musisi ikonik David Bowie, hingga filsuf terkenal Umberto Eco. Dari Indonesia, selain Thresia Mareta, penghargaan ini juga pernah diberikan kepada tokoh-tokoh seperti Nyoman Nuarta, Garin Nugroho, dan Guruh Soekarno Putra.

Melihat ke depan, inovasi seperti PINTU Incubator dan konsep ekosistem kreatif yang diusung oleh LAKON Indonesia dapat menjadi model inspiratif bagi perkembangan industri mode berbasis budaya di negeri kita. Dengan semakin banyaknya individu yang berkomitmen terhadap pelestarian budaya, diharapkan warisan Indonesia akan terus hidup dan berkembang di tengah arus modernisasi.

People Also Ask (FAQ)

1. Apa yang membuat Thresia Mareta mendapatkan penghargaan dari Prancis?

Thresia Mareta dianggap berkontribusi besar dalam memperkenalkan budaya Indonesia ke dunia internasional melalui mode dan literasi.

2. Apa itu Knight of the Ordre des Arts et des Lettres?

Ini adalah penghargaan Prancis untuk individu yang berkontribusi signifikan dalam seni dan budaya di tingkat global.

3. Bagaimana LAKON Indonesia mendukung perajin lokal?

LAKON Indonesia memberikan pelatihan, meningkatkan kapasitas produksi, dan membuka akses pasar internasional bagi perajin lokal.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

  • Ricka Milla Suatin
Read Entire Article
Prestasi | | | |