loading...
Presiden Vladimir Putin nyatakan Rusia siap kerja sama dengan AS untuk menambang mineral tanah langka di Donetsk, Luhansk, Kherson, dan Zaporizhzhia—wilayah Ukraina yang sekarang dikuasai Moskow. Foto/Mikhail Metzel/Sputnik
MOSKOW - Rusia siap kerja sama yang menguntungkan dengan Amerika Serikat (AS) untuk menambang mineral tanah langka di Donetsk, Luhansk, Kherson, dan Zaporizhzhia—wilayah Ukraina yang sekarang dikuasai Moskow.
Hal itu disampaikan Presiden Rusia Vladimir Putin dalam sebuah wawancara dengan televisi pemerintah yang dirilis Senin malam. Putin juga menawarkan untuk menambang "harta karun serupa" di Rusia.
Dia mengatakan bahwa Rusia memiliki "sejumlah besar" logam tanah tanah langka lebih banyak daripada yang ada di Ukraina.”Moskow siap bekerja dengan mitra asing kami, termasuk Amerika dalam mengembangkan deposit tersebut,” katanya, seperti dikutip New York Times, Selasa (25/2/2025) .
Putin menambahkan bahwa perusahaan-perusahaan Amerika juga dapat "menghasilkan banyak uang" dengan membantu mengembangkan produksi aluminium di Siberia.
"Ada sesuatu yang perlu dipikirkan di sini," kata Putin, mengacu pada aluminium di Siberia. ”Serta tentang kerja sama pada logam tanah jarang dan di bidang lain, misalnya, energi."
Wawancara tersebut memperlihatkan Putin bekerja keras untuk menarik minat Presden AS Donald Trump dalam hal keuntungan dan pembuatan kesepakatan.
Hal itu terjadi saat Trump telah mengubah kebijakan luar negeri Amerika agar menguntungkan Putin dengan sangat cepat, seperti yang ditegaskan oleh Amerika Serikat yang berpihak pada Rusia dalam pemungutan suara di PBB pada hari Senin tentang perang di Ukraina.
Trump telah menekan Ukraina agar setuju untuk memberikan Amerika Serikat bagian dari pendapatannya dari penambangan logam tanah langka dan sumber daya alam lainnya. Kedua belah pihak hampir mencapai kesepakatan tersebut pada hari Senin.
Lebih lanjut, Putin memuji komentar Trump baru-baru ini tentang kesepakatan potensial di mana Amerika Serikat, Rusia, dan China akan memangkas separuh anggaran pertahanan mereka.