loading...
Paus Fransiskus. Foto/anadolu
VATIKAN - Paus Fransiskus bisa mengundurkan diri sebagai kepala Gereja Katolik Roma jika kesehatannya makin memburuk.
Mantan kepala departemen urusan budaya Vatikan Kardinal Gianfranco Ravasi memperingatkan hal itu pada hari Kamis (20/2/2025).
Kardinal Gianfranco Ravasi mengatakan Paus tidak ingin tetap menjabat jika masalah kesehatan menghalanginya untuk melakukan "kontak langsung" dengan orang-orang.
Paus Fransiskus dirawat di rumah sakit Jumat lalu dengan kesulitan bernapas yang parah setelah menderita bronkitis yang lama.
Menurut pejabat Vatikan, pria berusia 88 tahun itu menderita pneumonia di kedua paru-parunya. Dia juga dirawat karena infeksi saluran pernapasan.
"Saya pikir dia bisa (mengundurkan diri) karena dia adalah orang yang, dari sudut pandang ini, cukup tegas dalam pilihannya," ujar Ravasi dalam wawancara dengan jaringan radio Italia RTL.
Dia mencatat meskipun Paus dikenal karena kecenderungannya untuk "berjuang," dan telah menangani banyak perjalanan yang "menuntut" meskipun harus menggunakan kursi roda, dia mungkin memilih mengundurkan diri jika kemampuannya berkomunikasi dengan jemaatnya terganggu.
“Tidak diragukan lagi jika dia mendapati dirinya dalam situasi di mana dia terancam kemampuannya untuk melakukan kontak langsung, seperti yang dia sukai, untuk dapat berkomunikasi dengan cara yang langsung, tajam, dan tegas, maka tentu saja dia mungkin mempertimbangkan (untuk mengundurkan diri),” imbuh dia.
Ravasi juga mengingat wawancara Paus pada tahun 2023 yang menandai sepuluh tahun sejak dia menjadi Paus, di mana dia mengatakan akan mengundurkan diri jika dia tidak dapat memenuhi tugasnya karena masalah kesehatan atau kecelakaan.
Paus mencatat pada saat itu bahwa dia telah menyerahkan pengunduran dirinya yang telah ditandatangani sebelumnya kepada Kardinal Bertone, mantan sekretaris negara Vatikan.