Sampoerna-Philip Morris Perkuat Pasar Produk Bebas Asap dengan Teknologi dan Riset Kelas Dunia

7 hours ago 8

loading...

Director Scientific Engagement PMI Tomoka Iida dalam cara Technovation 2025 di Park Hyatt Jakarta, Rabu (2/7). FOTO/dok.SindoNews

JAKARTA - Inovasi dalam sains dan teknologi telah memainkan peran krusial dalam mendukung visi Philip Morris International (PMI), induk perusahaan PT HM Sampoerna Tbk. (Sampoerna), untuk menyediakan pilihan produk bebas asap untuk para pengguna nikotin yang memutuskan untuk tetap menggunakan produk tembakau.

Director Scientific Engagement PMI Tomoka Iida, mengatakan, kehadiran ragam produk bebas asap yang berlandaskan konsep pengurangan risiko (harm reduction) dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap peningkatan kualitas kesehatan publik.

Jepang dan Swedia menjadi contoh nyata bagaimana inovasi produk bebas asap berkontribusi positif dalam menurunkan prevalensi merokok. Di Jepang, prevalensi merokok pada usia 20 tahun ke atas turun dari 20,1% pada 2011 menjadi 9,4% pada 2023.

Di Swedia, kontribusi pemanfaatan kantong nikotin, yang diperkenalkan pada 1973, sebagai alternatif untuk beralih dari merokok juga berkorelasi dengan perbaikan kualitas kesehatan publik. Swedia mencatatkan kasus kanker paru-paru (lung cancer incident) pada pria sekitar 17 kasus per 100.000 populasi. Angka tersebut jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan rata-rata negara Uni Eropa yang berada di kisaran 42 kasus.

"Ini adalah inti dari pengurangan bahaya tembakau. Ketika Anda memiliki produk yang terbukti secara ilmiah lebih baik daripada rokok, dan para perokok dewasa memiliki akses untuk beralih, Anda benar-benar akan melihat dampaknya pada tingkat populasi," kata Tomoko dalam cara Technovation 2025 di Park Hyatt Jakarta, dikutip Sabtu (5/7).

Baca Juga: Sampoerna dan Philip Morris Pacu Inovasi Produk Tembakau Bebas Asap dengan Investasi Rp5,3 Triliun

Read Entire Article
Prestasi | | | |