Siapa yang Menulis Al Quran Pertama Kali? Ini Nama-Namanya

7 hours ago 6

loading...

Sejarah mencatat bahwa pendokumentasian wahyu Ilahi (Al Quran) telah dimulai sejak masa kenabian Muhammad SAW, berbagai sumber klasik mengungkapkan terdapat sejumlah penulis wahyu yang ditunjuk langsung oleh Rasulullah. Foto ilustrasi/SindoNews

Siapa yang menulis Al Quran pertama kali? Sosok yang menulis Al Quran pertama kali berdasar sejumlah riwayat rupanya tidak hanya menyebutkan satu nama saja, namun ada beberapa sahabat Nabi Muhammad SAW yang menulisnya.

Sejarah mencatat bahwa pendokumentasian wahyu Ilahi telah dimulai sejak masa kenabian Muhammad SAW. Berbagai sumber klasik mengungkapkan terdapat sejumlah penulis Al Qur'an (wahyu) yang ditunjuk langsung oleh Rasulullah.

Imam Jalaluddin as-Suyuthi dalam magnum opus-nya Al-Itqan fi 'Ulumil Qur'an mengutip riwayat valid dari Muhammad bin Ka'ab al-Qardhi yang menyebut lima tokoh Anshar sebagai penulis resmi wahyu: Mu'adz bin Jabal, Ubadah bin Shamit, Ubay bin Ka'ab, Abu Darda', serta Abu Ayyub al-Anshari.

Dalam literatur lain, Imam al-Baihaqi melalui kitab al-Madkhal menyampaikan pendapat Ibnu Sirin tentang empat penulis utama yang tidak diperselisihkan: Mu'adz bin Jabal, Ubay bin Ka'ab, Zaid bin Tsabit, dan Abu Zaid.

Terdapat variasi pendapat mengenai beberapa nama tambahan seperti Abu Darda', Utsman bin Affan, dan Tamim ad-Dari. Sementara dalam riwayat Asy-Sya'bi yang dikutip al-Baihaqi dan Ibnu Abi Dawud, disebutkan enam penulis utama ditambah Mujammi' bin Jariyah yang hampir menyelesaikan seluruh mushaf kecuali dua atau tiga surat.

Metode pendokumentasian awal ini masih sangat sederhana, menggunakan berbagai media seperti pelepah kurma, lempengan batu, potongan tulang, dan papan kayu.

Baca Juga

 Sahabat Nabi yang Tidak Sahur dan Tidak Berbuka Puasa

Sebuah riwayat sahih dari Imam an-Nasa'i menceritakan bagaimana Abdullah bin Umar secara mandiri mengumpulkan naskah-naskah tersebut dan membacanya secara rutin, yang kemudian mendapat pengakuan dari Nabi SAW dengan anjuran untuk mengkhatamkannya dalam satu bulan.

Kodifikasi Pasca Kenabian

Menurut kajian dalam buku Studi Ulumul Qur'an karya Muhsin dan Erha Saufan Hadana, proses sistematisasi lengkap Al-Qur'an baru terlaksana setelah wafatnya Rasulullah SAW.

Ibnu Hajar mencatat inisiatif Ali bin Abi Thalib RA yang menyusun mushaf berdasarkan kronologi turunnya wahyu.

Puncak dari proses kodifikasi terjadi pada era Khalifah Utsman bin Affan RA dengan dibentuknya tim khusus yang bertugas menstandarisasi penulisan mushaf.

Hasil karya mereka kemudian dikenal dengan sebutan Rasm Utsmani atau Al-Rasm Al-Utsmani, sebagaimana dijelaskan dalam Diskursus Munasabah Al-Qur'an: Dalam Tafsir Al-Mishbah karya Hasani Ahmad Said. Standarisasi ini menjadi fondasi bagi preservasi teks Al-Qur'an hingga zaman modern.

Baca Juga

Nuzulul Quran, Inilah Sosok yang Berjasa Menulis Al-Quran dan Wahyu

(wid)

Read Entire Article
Prestasi | | | |