loading...
Uni Eropa siapkan skenario terburuk untuk menggantikan NATO. Foto/X
MOSKOW - Uni Eropa (UE) telah merampungkan peta jalan pertahanan strategisnya yang bertujuan untuk memperkuat kesiapan Eropa terhadap potensi ancaman militer. Itu sebagai persiapan untuk membentuk aliansi baru Eropa menggantikan NATO.
Andrius Kubilius, komisaris UE untuk Pertahanan dan Antariksa, mengumumkan penyelesaian "Buku Putih," yang menyoroti pentingnya hal tersebut dalam mengamankan kemampuan pertahanan dan pencegahan benua tersebut.
Berbicara selama sesi Parlemen Eropa di Strasbourg, Prancis, Kubilius menekankan urgensi penguatan pertahanan Eropa seiring dengan perubahan dinamika keamanan global.
Dengan industri militer Rusia yang beroperasi dengan kapasitas penuh dan potensi konflik dengan NATO yang membayangi dalam waktu lima tahun, ia memperingatkan bahwa Eropa harus mengambil peran yang lebih proaktif dalam pertahanannya.
“Eropa harus lebih siap dari sebelumnya untuk skenario terburuk, yaitu mencegah kemungkinan agresi militer terhadap kita,” katanya, dilansir Anadolu. “Persiapan seperti itu adalah satu-satunya cara untuk mencegah perang.”
Kubilius menekankan bahwa poros strategis AS terhadap Asia berfungsi sebagai peringatan bagi Eropa untuk memikul tanggung jawab yang lebih besar atas keamanannya sendiri.
Baca Juga: Proposal Mesir untuk Gaza 2030 Persatukan Negara-negara Arab
Ia juga menegaskan kembali komitmen UE untuk mendukung Ukraina sebagai bagian dari upaya yang lebih luas untuk menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan tersebut.
“Perjanjian perdamaian yang kuat akan membuat Eropa lebih kuat, membantu kita mencegah agresi dan perang,” tambahnya.
Kemampuan pertahanan UE saat ini tidak memadai, menurut Kubilius, yang menunjukkan kesenjangan yang signifikan dalam sumber daya militer seperti tank, kendaraan lapis baja, dan artileri.