Fimela.com, Jakarta Sahabat Fimela, pernahkah kamu membayangkan sebuah perayaan Hari Kartini yang tak hanya sekadar mengenang sejarah, tetapi juga merayakannya lewat kolaborasi nyata perempuan lintas generasi dan budaya? Itulah yang terjadi di acara "Perempuan Berkarya: Lintas Generasi dan Budaya", sebuah perhelatan inspiratif yang digelar di Warung Turki, Jakarta. Acara ini digagas oleh berbagai tokoh perempuan inspiratif, termasuk perkumpulan Srikandi Mixed Marriages di bawah kepemimpinan Ani Natalia, yang berkolaborasi dengan Maya Miranda Ambarsari, Yanti Subianto, Liesna Subianto, dan tiga perempuan muda berbakat dari '3 Saudari'.
Acara ini menyatukan perempuan dari berbagai latar belakang; sociopreneur muda, desainer, pelajar, dan pelaku usaha kreatif, semua berkumpul untuk merayakan semangat Kartini dalam wujud nyata. Lebih dari sekadar perayaan, ini adalah sebuah deklarasi kolaborasi yang bertujuan untuk membangun masyarakat inklusif dan menghargai keberagaman budaya. Bagaimana mereka mewujudkannya? Lewat karya dan aksi nyata yang menginspirasi.
Bayangkan, Sahabat Fimela, sebuah perpaduan unik antara semangat Kartini masa lalu dan kreativitas perempuan masa kini. Kolaborasi ini bukan hanya sekedar wacana, tetapi sebuah gerakan nyata yang menunjukkan bagaimana perempuan dari berbagai generasi dapat bersatu dan menciptakan dampak positif bagi masyarakat.
Semangat Kartini di Era Modern: Lebih dari Sekadar Kesetaraan
"Semangat Kartini bagi kami bukan hanya tentang kesetaraan gender," ujar Ani Natalia, Chairwoman Srikandi Mixed Marriages. "Ini tentang mendorong perempuan untuk berkarya, berkolaborasi, dan menginspirasi." Acara ini menjadi bukti nyata bagaimana semangat Kartini dihidupkan kembali dalam bentuk kolaborasi yang inovatif dan inspiratif.
Para peserta, yang terdiri dari beragam usia dan latar belakang, berbagi pengalaman dan ide-ide mereka dalam sesi diskusi dan workshop. Mereka saling mendukung dan belajar satu sama lain, menciptakan jaringan kolaborasi yang kuat dan berkelanjutan. Ini adalah bukti nyata bagaimana perbedaan dapat disatukan untuk mencapai tujuan bersama.
Lebih lanjut, Maya Miranda Ambarsari menambahkan, "Solidaritas dan kolaborasi sangat penting, terutama bagi generasi muda. Mereka perlu mengekspresikan diri dan keunggulan mereka dengan cara yang autentik." Pesan ini sangat relevan dalam konteks membangun masyarakat yang inklusif dan menghargai keberagaman.
Fashion Show: Perpaduan Kebaya Modern dan Ilustrasi Unik
Puncak acara 'Perempuan Berkarya' adalah sebuah fashion show yang memukau. Liesna Subianto, desainer kebaya Jeng Sri, memamerkan koleksi kebaya modernnya yang unik. Kain-kain tersebut dihiasi ilustrasi karya Nadira Parsa Manthovani, menampilkan tujuh karakter perempuan dari berbagai budaya di Indonesia: Betawi, Jawa, Bali, Sumatera Barat, Dayak, Tionghoa, dan Papua.
Tujuh karakter perempuan tersebut merepresentasikan keberagaman budaya Indonesia. Setiap detail busana mencerminkan kekayaan budaya masing-masing daerah, namun tetap modern dan stylish. Desain Liesna Subianto berhasil menggabungkan unsur tradisional dengan sentuhan kontemporer, menciptakan tampilan yang elegan dan memikat.
Kolaborasi antara Liesna Subianto dan Nadira Parsa Manthovani menghasilkan sebuah karya seni yang tak hanya indah dipandang, tetapi juga sarat makna. Ini menunjukkan bagaimana kolaborasi lintas bidang dapat menghasilkan inovasi dan kreativitas yang luar biasa.
Membangun Jaringan dan Memberdayakan Perempuan
Acara ini juga menjadi wadah bagi para peserta untuk membangun jaringan dan saling mendukung. Para sociopreneur muda berbagi pengalaman dan strategi mereka dalam membangun bisnis yang berdampak sosial. Pelajar dan pelaku usaha kreatif saling bertukar ide dan inspirasi, menciptakan sinergi yang positif.
Srikandi Mixed Marriages, sebagai salah satu inisiator acara ini, berperan penting dalam menghubungkan perempuan dari berbagai generasi dan latar belakang. Mereka memfasilitasi kolaborasi dan membangun komunitas yang kuat, saling mendukung dan memberdayakan satu sama lain.
Sahabat Fimela, acara "Perempuan Berkarya" bukan hanya sekadar perayaan, tetapi juga sebuah gerakan nyata untuk memberdayakan perempuan dan membangun masyarakat yang lebih baik. Semoga semangat kolaborasi dan kreativitas ini terus menginspirasi perempuan Indonesia untuk berkarya dan berinovasi.
Acara ini sukses menunjukkan bagaimana kolaborasi lintas generasi dan budaya dapat menghasilkan inovasi, kreativitas, dan dampak sosial yang positif. Semangat Kartini benar-benar dihidupkan kembali, bukan hanya sebagai simbol kesetaraan gender, tetapi juga sebagai inspirasi bagi perempuan untuk berkarya, berkolaborasi, dan menginspirasi.
Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.