loading...
Presiden AS Donald Trump. Foto/irna
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump berencana mengunjungi Arab Saudi pada pertengahan Mei.
Kunjungan tersebut akan menandai kunjungan luar negeri pertama Trump selama masa jabatan presidennya yang kedua.
Putra mahkota Arab Saudi yang berusia 39 tahun, Mohammed bin Salman, berada di persimpangan isu kebijakan luar negeri yang ingin dibenahi Trump, mulai dari Ukraina hingga Gaza dan Iran.
Jika Trump berkunjung ke Arab Saudi pada bulan Mei, itu kira-kira akan bertepatan dengan tenggat waktu yang dilaporkannya sendiri kepada Iran untuk memulai perundingan nuklir.
Riyadh mendukung keputusan pemerintahan Trump pertama untuk secara sepihak menarik diri dari kesepakatan nuklir 2015 tetapi sejak itu telah memperbaiki hubungan dengan Teheran.
Arab Saudi juga telah menjadi tuan rumah perundingan langsung antara AS dan Rusia untuk mengakhiri perang di Ukraina.
Keputusan Trump meningkatkan hubungan dengan Rusia mengguncang pemerintahan Washington, tetapi kemajuan menuju gencatan senjata berjalan lambat.
Trump mengatakan pada akhir pekan bahwa dia "sangat marah" dengan Presiden Vladimir Putin dan mengancam sanksi minyak sekunder terhadap pembeli energi Rusia.
Trump juga mengatakan dia ingin memperluas Perjanjian Abraham 2020, yang ia buat selama masa jabatan pertamanya.
Pemerintahan Joe Biden sedang bernegosiasi dengan Arab Saudi untuk menormalisasi hubungan dengan Israel, tetapi pembicaraan tersebut digagalkan oleh serangan yang dipimpin Hamas pada 7 Oktober di Israel selatan.