loading...
Pasukan UNIFIL berada di perbatasan antara Israel dan Lebanon. Foto/irna
BEIRUT - Pasukan Sementara Perserikatan Bangsa-Bangsa di Lebanon (UNIFIL) menuduh Israel pada hari Rabu (3/9/2025) membahayakan pasukan penjaga perdamaiannya setelah satu pesawat nirawak Israel menjatuhkan empat granat di dekat personel PBB yang sedang membersihkan blokade jalan di dekat Garis Biru. UNIFIL mengatakan insiden itu terjadi Selasa pagi.
Menurut UNIFIL, satu granat mendarat dalam jarak 20 meter dari pasukan dan kendaraannya, dan tiga lainnya dalam jarak 100 meter.
Misi tersebut menggambarkan insiden itu sebagai salah satu serangan paling serius terhadap pasukan penjaga perdamaian PBB dan asetnya sejak perjanjian penghentian permusuhan pada November 2023.
Sementara itu, juru bicara UNIFIL Danny Al-Ghafri menekankan meskipun menghadapi tantangan dan serangan berulang kali selama 15 tahun terakhir, pasukan penjaga perdamaian tetap berkomitmen pada misi mereka dan akan terus beroperasi hingga mandat mereka berakhir pada tahun 2026.
Berbicara kepada Al-Qahera News Channel, Al-Ghafri menepis klaim Israel bahwa UNIFIL telah gagal mencegah kehadiran Hizbullah di Lebanon selatan.
Ia berargumen tuduhan semacam itu hanyalah dalih untuk pelanggaran Israel terhadap pasukan PBB.
Ia menegaskan kembali mandat UNIFIL jelas: mendukung para pihak dalam mengimplementasikan Resolusi Dewan Keamanan PBB 1701, yang mengakhiri perang tahun 2006.