loading...
Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi. Foto/irna
TEHERAN - Iran mengisyaratkan pihaknya terbuka melanjutkan dialog dengan Amerika Serikat (AS), tetapi hanya dengan persyaratan yang ketat, menyusul serangan Israel dan Amerika terhadap fasilitas nuklirnya. Sikap itu diungkap Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi.
Perundingan tidak langsung putaran keenam, yang dijadwalkan pada 15 Juni di Oman, dibatalkan dua hari sebelumnya setelah Israel melancarkan serangan udara terhadap situs nuklir Iran dan tokoh militer senior. Eskalasi itu disebut Teheran sebagai deklarasi perang.
Dialog, yang dihidupkan kembali awal tahun ini oleh Presiden AS Donald Trump, runtuh setelah serangan tersebut.
Washington bergabung dalam permusuhan pada 22 Juni, mengerahkan pesawat pengebom berat terhadap fasilitas nuklir utama.
Trump kemudian berargumen situs-situs tersebut telah "dihancurkan sepenuhnya," klaim yang dibantah berbagai laporan media.
Dalam wawancara tertulis dengan Le Monde yang diterbitkan pada hari Kamis, Araghchi mengutuk serangan tersebut sebagai pelanggaran hukum internasional dan mengatakan AS-lah yang "memutuskan" negosiasi dan beralih ke aksi militer.