Waspada, Kenali 3 Tanda-Tanda Red Flags di Pertemanan yang Bisa Bikin Kamu Stres!

Fimela.com, Jakarta Pernah merasa ada yang tak beres dalam pertemananmu? Nah, dilansir dari berbagai sumber, kita akan mengungkap 3 red flags dalam pertemanan dengan sahabat perempuan yang mungkin kamu alami. Dari perilaku kompetitif hingga kurangnya empati, kenali tanda-tandanya agar kamu bisa menjaga kesehatan mentalmu. Yuk, cari tahu lebih lanjut!

Banyak perempuan menganggap persahabatan sebagai sesuatu yang sakral. Namun, terkadang, persahabatan bisa berubah menjadi toksik. Ketahui tanda-tandanya agar kamu bisa melindungi dirimu dari pertemanan yang tidak sehat.

Berbagai perilaku yang bisa menjadi tanda bahaya dalam pertemanan perempuan, mulai dari persaingan yang tidak sehat hingga kurangnya rasa hormat dan empati. Dengan memahami red flags ini, Sahabat Fimela bisa lebih bijak dalam memilih dan menjaga pertemanan.

Beberapa teman mungkin tanpa sadar menunjukkan perilaku kompetitif. Mereka sering meremehkanmu untuk mengangkat dirinya sendiri. Contohnya, selalu punya komentar untuk melampaui ceritamu, baik itu prestasi maupun masalah. Ini menunjukkan kurangnya dukungan dan rasa hormat, lho!

Selain itu, waspadai teman yang hanya berteman jika menguntungkan. Mereka hanya mendekat ketika membutuhkan sesuatu, seperti informasi atau bantuan. Ini menunjukkan hubungan yang transaksional dan tidak tulus. Perhatikan juga keseimbangan dalam hubungan. Apakah hanya kamu yang selalu menjaga komunikasi dan membuat rencana?

Teman yang selalu bersaing denganmu, baik dalam penampilan, prestasi, atau hubungan, juga patut diwaspadai. Lingkungan seperti ini tidak sehat dan penuh tekanan. Bahkan pujian yang menyindir atau menyinggung perasaanmu adalah bentuk perilaku pasif-agresif yang perlu dihindari.

Teman yang mengabaikan atau mengecualikanmu juga menunjukkan kurangnya penghargaan. Mereka mungkin meninggalkanmu atau hanya bergaul ketika teman lain sibuk. Perilaku lain yang perlu diwaspadai adalah membicarakanmu di belakang, menunjukkan pengkhianatan kepercayaan.

Kurangnya empati juga menjadi red flag. Apakah temanmu selalu menceritakan masalahnya tetapi tidak mau mendengarkan masalahmu? Atau, ia meminjam barang-baramu dan mengembalikannya dalam kondisi buruk, bahkan tidak mengembalikannya sama sekali? Ini menunjukkan kurangnya rasa tanggung jawab dan penghargaan.

Teman yang marah atas pencapaianmu atau yang mencoba mengontrol hidupmu juga menunjukkan perilaku yang tidak sehat. Setelah menghabiskan waktu bersamanya, apakah kamu merasa terkuras energi atau tidak seperti diri sendiri? Jika iya, ini pertanda hubungan toksik.

Beberapa perilaku lain juga bisa menjadi red flags. Misalnya, memiliki terlalu banyak teman perempuan hanya untuk pamer di media sosial. Atau, selalu membicarakan dirinya sendiri dan tidak mau mendengarkan ketika kamu berbicara.

Membuat persahabatan menjadi kompetisi, bersikap fisik yang berlebihan dengan teman laki-laki (jika membuatmu tidak nyaman), meminta pengasuhan anak gratis, membagikan cerita pelecehan orang lain, dan memiliki masalah kesehatan mental tanpa mencari bantuan juga perlu diwaspadai.

Ingat, Sahabat Fimela, tidak semua perilaku di atas selalu menunjukkan persahabatan yang toksik. Namun, jika beberapa perilaku ini muncul secara konsisten, penting untuk mengevaluasi hubungan tersebut dan mempertimbangkan untuk menjaga jarak. Pertemanan yang sehat harus saling mendukung, menghormati, dan menghargai. Prioritaskan kesehatan mentalmu!

Sahabat Fimela, perhatikan baik-baik tanda-tanda di atas. Jika kamu merasa tidak nyaman atau terbebani dalam sebuah persahabatan, jangan ragu untuk menjaga jarak dan melindungi kesehatan mentalmu. Ingat, kamu berhak mendapatkan pertemanan yang sehat dan suportif.