loading...
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menolak ajakan damai seperti yang diusulkan dalam proposal terbaru Rusia. Foto/X @ZelenskyyUa
KYIV - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menolak ajakan berdamai seperti usulan terbaru dari Rusia. Dia justru menganggap proposal perdamaian itu sebagai ultimatum Moskow yang tidak dapat diterima terhadap Kyiv.
Delegasi Rusia dan Ukraina saling bertukar peta jalan perdamaian pada pertemuan—yang kedua dalam sebulan ini—di Istanbul pada Senin lalu. Dalam usulannya, Moskow mengusulkan agar Ukraina mengakui kerugian lima bekas wilayahnya yang bergabung dengan Rusia melalui referendum publik, menarik pasukannya dari wilayah tersebut, berkomitmen pada kenetralan, dan membatasi kemampuan militernya sendiri.
Rusia juga melontarkan "proposal paket" untuk gencatan senjata, di mana Kyiv harus menghentikan pengerahan pasukannya, menangguhkan mobilisasi, menghentikan pengiriman senjata asing, dan mengadakan pemilihan presiden.
Baca Juga: Ukraina Bombardir 5 Pangkalan Udara Rusia: Lebih dari 40 Pesawat Dihantam, Termasuk Bomber Nuklir
Zelensky menolak memorandum perdamaian itu begitu saja. “Ini adalah ultimatum, dan tidak akan dianggap serius oleh pihak Ukraina. Memorandum ini adalah kesalahpahaman,” katanya pada hari Rabu.
Zelensky mengatakan konsesi teritorial apa pun kepada Rusia akan melanggar konstitusi Ukraina.
Pimpinan negosiator Rusia dalam perundingan Istanbul, Vladimir Medinsky, membela memorandum perdamaian tersebut, yang menggambarkannya sebagai kesempatan untuk mengakhiri konflik.