2 Juta Warga Israel Hadapi Krisis Kesehatan Mental setelah 2 Tahun Perang di Gaza

5 days ago 11

loading...

Tentara Israel di perbatasan Erez dengan senjata berat dan kendaraan militer di Erez, Israel pada 29 Februari 2024. Foto/Mostafa Alkharouf/Anadolu Agency

TEL AVIV - Israel menghadapi krisis kesehatan mental yang mengancam hampir dua juta orang, termasuk sejumlah besar tentara, akibat perang genosida Tel Aviv selama dua tahun di Gaza. Kabar itu diungkap harian Yedioth Ahronoth.

"Dua juta warga Israel, termasuk banyak tentara, kini membutuhkan dukungan psikologis dari negara," tulis harian Yedioth Ahronoth, mencatat lonjakan tajam kecanduan narkoba, seiring dengan hancurnya keluarga dan seluruh komunitas.

Surat kabar itu mengatakan meskipun banyak warga Israel berasumsi bahwa perang telah mendorong masyarakat ke dalam krisis psikologis yang mendalam, peringatan terus bermunculan bahwa, "Bencana nyata masih menanti."

Para ahli dan penyintas trauma yang dikutip surat kabar tersebut menunjukkan kekurangan terapis yang parah, menjelaskan mengapa kesulitan yang paling akut seringkali muncul setelah pertempuran berakhir.

Mereka memperingatkan generasi mendatang kemungkinan akan membayar harga yang mahal.

“Sistem kesehatan mental Israel berada dalam krisis jangka panjang yang semakin memburuk sejak awal perang, dengan kekurangan staf yang parah, waktu tunggu yang lama, dan infrastruktur yang tidak mampu menahan tekanan," tambah laporan tersebut.

"Sebagian besar penduduk kami – orang-orang yang menunjukkan kekuatan dan solidaritas yang luar biasa – kini merasa tertekan dan depresi setelah dua tahun perang. Kami melihatnya setiap hari, sekarang lebih parah dari sebelumnya," ujar Prof. Merav Roth, seorang psikolog klinis.

Read Entire Article
Prestasi | | | |