loading...
Israel berencana mencaplok Gaza. Foto/X/@maurice_lippy
GAZA - Pemerintah Israel menyetujui rencana bagi militernya untuk menguasai Kota Gaza. Itu menjadi sebuah langkah yang menandai eskalasi signifikan dalam perang hampir dua tahun dengan Hamas.
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan operasi tersebut bertujuan untuk "mengalahkan" Hamas, mengamankan perbatasan Israel, dan membuka jalan bagi pemerintahan alternatif Palestina yang bukan Hamas maupun Otoritas Palestina. Rencana tersebut muncul di tengah upaya baru Mesir dan Qatar untuk menengahi kesepakatan yang akan mengakhiri perang dan membebaskan para sandera yang tersisa.
Pengumuman tersebut menuai kritik tajam di dalam dan luar negeri. Hamas telah mencapnya sebagai "kejahatan perang baru", sementara negara-negara termasuk Inggris, Jerman, Tiongkok, dan Turki telah menyatakan keprihatinan tentang dampak kemanusiaan yang ditimbulkan.
Kanselir Jerman Friedrich Merz bahkan telah menghentikan ekspor militer ke Israel terkait rencana tersebut. Para kritikus khawatir serangan tersebut akan memperburuk kondisi kelaparan di Gaza, membahayakan para sandera yang tersisa, dan semakin membebani militer Israel, sementara para pendukung melihatnya sebagai langkah tegas untuk membongkar kendali Hamas.
6 Dampak Pencaplokan Gaza oleh Israel, Salah Satunya Raih Kemenangan Palsu
1. Israel Membangu Perimeter Keamanan
Berdasarkan rencana yang disetujui oleh kabinet keamanan Israel, militer akan bergerak untuk mengambil alih Kota Gaza sambil mendistribusikan bantuan kemanusiaan di luar zona pertempuran.
Melansir Gulf News, Netanyahu mengatakan Israel tidak berniat untuk memerintah Gaza dalam jangka panjang, tetapi ingin membangun "perimeter keamanan" sebelum menyerahkan kendali kepada pasukan Arab. Rencana tersebut juga mencakup demiliterisasi Gaza dan pembentukan pemerintahan sipil Palestina alternatif yang bukan Hamas maupun Otoritas Palestina.