Ancaman Penipuan Berbasis AI Deepfake Marak, Nasabah Bank Diminta Jangan Kasih Celah

2 hours ago 3

loading...

Salah satu kejahatan siber yang menjadi fokus perhatian adalah kejahatan siber yang menggunakan teknologi AI, seperti melalui penggunaan teknik deepfake yang dapat mengelabui nasabah. Foto/Dok

JAKARTA - Danamon mengajak seluruh nasabah dan masyarakat untuk bersama-sama meningkatkan kewaspadaan terhadap teknik penipuan siber yang menggunakan teknologi kecerdasan kecerdasan buatan (AI) . Agar tidak terjebak dalam penipuan yang menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI) dengan teknik deepfake yang mampu meniru wajah dan suara seseorang secara sangat realistis, Danamon menggalakkan kampanyenya #JanganKasihCelah.

Edukasi melalui kampanye #JanganKasihCelah penting agar nasabah terhindar dari kerugian akibat penipuan di jagat maya. Chief Digital Officer Danamon, Andreas Kurniawan menjelaskan, pihaknya melihat fenomena penipuan berbasis siber ini sebagai tantangan serius yang harus dihadapi bersama.

Oleh karena itu, lanjut dia, Danamon menyelenggarakan kampanye edukasi #JanganKasihCelah yang bertujuan meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan masyarakat terhadap berbagai bentuk penipuan, serta terus dapat memperbarui wawasan mereka akan trend modus yang bermunculan.

Baca Juga: 3 Modus Penipuan Keuangan Berbasis AI, Masyarakat Diimbau Waspada

Salah satu kejahatan siber yang menjadi fokus perhatian adalah kejahatan siber yang menggunakan teknologi AI, seperti melalui penggunaan teknik deepfake yang dapat mengelabui nasabah. "Kampanye #JanganKasihCelah ini menjadi bagian dari upaya Danamon untuk melindungi nasabah dari ragam potensi kerugian yang dapat terjadi akibat penipuan tersebut,” Andreas Kurniawan, Selasa (4/11).

Teknologi AI awalnya dikembangkan untuk membantu masyarakat dalam menjalankan kegiatan sehari-harinya. Contohnya pemanfaatan AI generatif untuk tujuan kreatif, seperti pembuatan konten hiburan dan seni digital. Namun, seiring dengan kemudahan akses dan peningkatan kemampuan teknologi ini, banyak pihak yang menyalahgunakannya untuk kejahatan siber.

Di antaranya, pelaku penipuan menggunakan teknik deepfake , yaitu sebuah teknik manipulasi video dan audio yang dapat meniru karakteristik visual (seperti wajah) dan suara dari orang lain dengan menyerupai dan sulit untuk dibedakan dari aslinya, sehingga mampu mengelabui korban untuk memberikan data pribadi rahasia seperti Kode OTP, Kode CVV / CVC, PIN dan masa berlaku Kartu Debit/Kredit/ Charge Danamon.

Read Entire Article
Prestasi | | | |