7 Prinsip Hidup agar Memiliki Batin yang Lebih Tenang

2 weeks ago 8

Fimela.com, Jakarta Hidup di tengah tuntutan yang serba cepat sering kali membuat kita merasa lelah. Pikiran yang terus berputar, kecemasan yang perlahan merayap, dan tekanan yang datang bertubi-tubi seolah menjadi bagian dari keseharian. Tidak jarang, semua itu membuat hati terasa penuh beban.

Meski begitu, ada orang-orang yang tampak tetap tenang meski menghadapi berbagai tantangan. Mereka bukan berarti tidak memiliki masalah, tetapi memiliki prinsip-prinsip yang menjaga ketenangan batin. Sikap dan cara berpikir mereka membantu menghadapi hidup dengan lebih damai.

Lalu, apa saja prinsip yang bisa membuat hidup lebih tenang? Ada tujuh hal yang bisa diterapkan dalam keseharian agar pikiran lebih ringan dan hati lebih nyaman.

1. Menerima  dengan Lapang Dada bahwa Tidak Semua Hal Bisa Dikendalikan

Sahabat Fimela, sering kali kita ingin segala sesuatu berjalan sesuai keinginan. Namun, kenyataan berkata lain. Banyak hal yang berada di luar kendali kita, entah itu sikap orang lain, perubahan lingkungan, atau kejadian tak terduga. Terus-menerus memikirkan hal yang tidak bisa kita ubah hanya akan menguras energi dan menciptakan kecemasan.

Alih-alih berusaha mengendalikan segalanya, cobalah untuk fokus pada hal-hal yang masih bisa kamu lakukan. Jika ada sesuatu yang tidak berjalan sesuai harapan, tanyakan pada diri sendiri, "Apa yang bisa aku lakukan sekarang?" Dengan cara ini, kamu akan lebih siap menghadapi perubahan tanpa harus merasa terbebani secara emosional.

Menerima ketidakpastian bukan berarti menyerah, melainkan memahami batas kemampuan kita. Dengan sikap ini, batin akan jauh lebih tenang karena kita tidak terus-menerus berusaha melawan sesuatu yang di luar kendali.

2. Tidak Menjadikan Opini Orang Lain sebagai Tolok Ukur Kebahagiaan

Salah satu penyebab kegelisahan terbesar adalah terlalu peduli dengan pendapat orang lain. Sahabat Fimela, kita hidup di tengah masyarakat yang sering kali menilai berdasarkan standar yang tidak selalu cocok dengan diri kita. Jika terus-menerus berusaha menyenangkan semua orang, kita justru kehilangan diri sendiri.

Setiap orang memiliki cara pandang yang berbeda, dan kamu tidak bisa mengontrol bagaimana mereka menilai dirimu. Yang terpenting adalah apakah kamu merasa bahagia dengan pilihan yang diambil. Saat kamu lebih memprioritaskan apa yang membuatmu merasa baik tanpa perlu validasi dari orang lain, batinmu akan lebih tenteram.

Tentu, mendengarkan masukan itu penting, tetapi jangan sampai suara luar lebih dominan daripada suara hatimu sendiri. Jika kamu yakin dengan keputusanmu, berjalanlah dengan mantap tanpa harus menoleh ke kiri dan kanan untuk mencari persetujuan.

3. Hidup dalam Momen Sekarang tanpa Terjebak Masa Lalu

Masa lalu sering kali menjadi beban yang tak terlihat. Entah itu penyesalan atas keputusan yang telah diambil atau luka lama yang sulit disembuhkan. Sahabat Fimela, terus-menerus mengulang kenangan yang menyakitkan hanya akan menghambatmu untuk merasakan kedamaian.

Sementara itu, terlalu fokus pada masa depan juga bisa membuat cemas. Kekhawatiran tentang apa yang belum terjadi dapat membuat kita lupa menikmati kehidupan yang sedang berlangsung saat ini. Padahal, hidup yang paling nyata adalah yang ada di hadapan kita sekarang.

Mulailah membiasakan diri untuk lebih hadir dalam momen ini. Rasakan udara yang berhembus, nikmati percakapan dengan orang-orang terdekat, dan hargai hal-hal kecil yang sering terlewatkan. Saat kamu benar-benar hadir dalam setiap momen, batinmu akan terasa jauh lebih ringan.

4. Memaafkan agar Tidak Terjebak dalam Dendam

Sahabat Fimela, menyimpan dendam ibarat membawa beban berat ke mana pun kita pergi. Kita mungkin merasa bahwa kemarahan adalah bentuk keadilan bagi luka yang telah diberikan orang lain, tetapi pada akhirnya, kitalah yang akan kelelahan.

Memaafkan bukan berarti melupakan atau membiarkan orang lain terus menyakiti kita. Memaafkan adalah melepaskan beban yang selama ini mengikat hati kita. Ini adalah hadiah untuk diri sendiri, bukan untuk orang lain.

Jika ada rasa sakit yang masih mengganjal, coba tanyakan pada dirimu, "Apakah menyimpan kemarahan ini benar-benar membuatku lebih bahagia?" Jawabannya hampir selalu tidak. Maka dari itu, belajar memaafkan akan membantumu menemukan ketenangan yang lebih mendalam.

5. Menjalani Hidup dengan Kesadaran Penuh

Kebanyakan orang menjalani hari-hari mereka dengan autopilot. Bangun tidur, bekerja, beraktivitas, lalu tidur lagi tanpa benar-benar menyadari bagaimana mereka menjalani hidup. Akibatnya, hidup terasa monoton dan kehilangan makna.

Sahabat Fimela, coba perhatikan setiap hal yang kamu lakukan. Rasakan tekstur makanan saat makan, dengarkan dengan sepenuh hati saat berbicara dengan orang lain, dan beri waktu untuk menyadari bagaimana perasaanmu di setiap momen.

Dengan hidup lebih sadar, kamu tidak hanya sekadar melewati hari, tetapi benar-benar mengalami kehidupan. Ini akan membantu batinmu lebih tenang karena kamu tidak lagi merasa seperti robot yang hanya menjalankan rutinitas tanpa makna.

6. Tidak Membandingkan Diri dengan Orang Lain

Rasa tidak puas sering kali muncul karena kita melihat hidup orang lain dan merasa kurang. Media sosial memperparah hal ini dengan menampilkan versi terbaik dari kehidupan orang lain, yang sering kali membuat kita merasa tertinggal.

Sahabat Fimela, setiap orang memiliki perjalanan yang berbeda. Membandingkan diri dengan orang lain hanya akan membuatmu kehilangan kebahagiaan yang bisa kamu rasakan saat ini. Fokuslah pada perkembangan dirimu sendiri, bukan pada apa yang dimiliki orang lain.

Alih-alih merasa iri, belajarlah untuk mengapresiasi pencapaian orang lain tanpa menjadikannya beban untuk diri sendiri. Ketika kamu bisa bersyukur dengan apa yang kamu miliki, hidup akan terasa lebih ringan.

7. Memilih Kebahagiaan sebagai Prioritas

Pada akhirnya, hidup adalah tentang pilihan. Sahabat Fimela, kamu selalu memiliki kendali untuk memilih bagaimana kamu akan merespons keadaan. Kebahagiaan bukan sesuatu yang datang dari luar, melainkan sesuatu yang bisa kamu ciptakan dari dalam diri sendiri.

Mulailah dengan hal-hal kecil yang membuatmu merasa baik. Entah itu menikmati hobi, menghabiskan waktu dengan orang yang dicintai, atau sekadar memberi jeda untuk diri sendiri di tengah kesibukan. Saat kamu memprioritaskan kebahagiaan, batin akan lebih damai.

Sahabat Fimela, hidup ini bukanlah tentang mencapai kesempurnaan, tetapi tentang menemukan ketenangan di tengah ketidaksempurnaan. Dengan menerapkan prinsip-prinsip ini, kamu bisa menjalani hidup dengan batin yang lebih tenang dan hati yang lebih ringan.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

  • Endah Wijayanti
Read Entire Article
Prestasi | | | |