loading...
Amnesty International peringati 10 tahun 709 Crackdown di China, desak Dewan HAM PBB awasi situasi HAM di China secara permanen. Foto/Amnesty International
JAKARTA - Amnesty International mengeluarkan pernyataan bersama untuk memperingati 10 tahun penindasan besar-besaran yang dilakukan pemerintah China terhadap para pengacara hak asasi manusia (HAM), yang dikenal sebagai "709 Crackdown". Organisasi ini menyerukan penyelidikan internasional independen terhadap praktik penindasan terhadap masyarakat sipil dan aktivis HAM yang masih terus berlangsung hingga kini di China.
Penindasan ini pertama kali dimulai pada 9 Juli 2015 dan dianggap sebagai titik balik besar dalam upaya Beijing membungkam kebebasan sipil dan supremasi hukum. Menurut Amnesty, tindakan tersebut menjadi awal dari penurunan sistematis HAM di negara tersebut.
Direktur Amnesty International untuk China, Sarah Brooks, menyatakan bahwa "709 Crackdown" bukan sekadar peristiwa tunggal, melainkan awal dari kampanye panjang yang menargetkan para pembela HAM di China.
Baca Juga: Laporan Al Jazeera: China Gelar Tur Media untuk Ubah Narasi HAM di Xinjiang
“Penindasan ini menyebabkan banyak pengacara dan advokat hukum paling berdedikasi di China mengalami kriminalisasi dan penahanan sewenang-wenang,” ujar Brooks, dikutip dari ANI, Sabtu (26/7/2025).
“Kampanye ini masih terus berlangsung sampai hari ini,” lanjut dia.