AS bisa Akui Krimea sebagai Wilayah Rusia

5 hours ago 5

loading...

Warga menerima bantuan di Kursk, Rusia, 14 Agustus 2024. Foto/Str/Xinhua

WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) sedang mempertimbangkan mengakui Krimea sebagai bagian dari Rusia dan mungkin mendesak PBB untuk melakukan hal yang sama.

Kabar itu diungkap situs berita Amerika Semafor pada hari Senin (17/3/2025), mengutip dua orang yang mengetahui masalah tersebut.

Menurut Semafor, Presiden Donald Trump belum membuat keputusan apa pun. “Diskusi tentang status Krimea sejalan dengan banyak pilihan yang diajukan saat pemerintahannya mendorong diakhirinya perang," ungkap publikasi tersebut.

Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Brian Hughes mengatakan kepada Semafor bahwa, “Gedung Putih tidak membuat komitmen seperti itu, dan kami tidak akan menegosiasikan kesepakatan (perdamaian) melalui media."

"Tujuannya tetap sama: menghentikan pembunuhan dan menemukan resolusi damai untuk konflik ini," ungkap Hughes.

Krimea, yang sebagian besar dihuni etnis Rusia, memilih meninggalkan Ukraina dan bergabung dengan Rusia pada tahun 2014, menyusul kudeta yang didukung AS di Kiev untuk menggulingkan Presiden Viktor Yanukovich yang terpilih secara demokratis yang menyebabkan pembatalan langsung hak-hak bahasa tertentu. PBB terus memandang wilayah tersebut sebagai wilayah Ukraina.

Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin diperkirakan akan membahas gencatan senjata 30 hari yang diusulkan AS selama panggilan telepon mereka pada hari Selasa.

Putin menekankan pekan lalu bahwa penyelesaian apa pun harus mengatasi "penyebab awal krisis."

Dia telah menyatakan kekhawatiran Ukraina dapat menggunakan jeda dalam pertempuran untuk mengisi kembali militernya setelah serangkaian kekalahan di medan perang.

Moskow bersikeras, untuk perdamaian abadi, Ukraina harus menghentikan aspirasinya untuk bergabung dengan NATO dan menjadi negara yang netral secara permanen.

Read Entire Article
Prestasi | | | |