loading...
AS habiskan Rp547 triliun untuk bantu Israel hancurkan Gaza. Foto/X/@USNavy
WASHINGTON - Amerika Serikat menghabiskan antara USD31,35 miliar dan USD33,77 miliar atau setara Rp547 triliun untuk operasi militer dan bantuan terkait perang yang telah terjadi sejak 7 Oktober 2023. Itu terungkap dalam laporan baru dari Watson Institute for International and Public Affairs di Brown University.
Studi tersebut, yang merupakan bagian dari proyek Biaya Perang yang telah lama dijalankan oleh universitas tersebut, menemukan bahwa dana AS sebesar USD21,7 miliar dialokasikan untuk bantuan militer bagi pendudukan Israel selama dua tahun terakhir, sementara tambahan USD9,65–USD12,07 miliar dihabiskan untuk operasi AS di Yaman dan wilayah yang lebih luas.
Laporan tersebut mengutip data dari Kementerian Kesehatan Gaza yang menunjukkan bahwa, per 3 Oktober 2025, 67.075 orang di Gaza telah tewas dan 169.430 orang terluka sejak perang dimulai, dengan total korban gabungan sebanyak 236.505 orang, mewakili lebih dari 10% populasi wilayah tersebut sebelum perang.
Setidaknya 5,27 juta orang di Gaza, Iran, pendudukan Israel, Lebanon, dan Tepi Barat telah mengungsi atau dipaksa meninggalkan rumah mereka sejak Oktober 2023, termasuk sekitar 1,85 juta anak di bawah usia 18 tahun.
Laporan tersebut menyoroti bahwa setiap USD1 juta pengeluaran militer AS menciptakan sekitar 5 lapangan kerja, sementara investasi yang sama dapat menciptakan hampir 13 lapangan kerja di bidang pendidikan, 9 lapangan kerja di bidang kesehatan, atau 7-8 lapangan kerja di bidang infrastruktur dan energi bersih.
BacaJuga: Krisis Politik Makin Mendalam, Macron Makin Terisolasi