AS Yakin Balas Dendam Rusia Belum Berakhir, Sampai Kapan?

3 hours ago 5

loading...

Amerika Serikat yakin balas dendam Rusia belum berakhir. Foto/X

MOSKOW - Amerika Serikat (AS) yakin bahwa ancaman pembalasan Presiden Rusia Vladimir Putin terhadap Ukraina atas serangan pesawat nirawaknya akhir pekan lalu belum benar-benar terjadi. Washington menyatakan kemungkinan akan menjadi serangan yang signifikan dan bercabang.

Waktu tanggapan penuh Rusia tidak jelas, dengan satu sumber mengatakan hal itu diharapkan terjadi dalam beberapa hari. Pejabat AS kedua mengatakan pembalasan itu kemungkinan akan mencakup berbagai jenis kemampuan udara, termasuk rudal dan pesawat nirawak.

Para pejabat berbicara dengan syarat anonim. Mereka tidak merinci target yang diharapkan Rusia atau menguraikan masalah intelijen. Pejabat pertama mengatakan serangan Moskow akan "asimetris," yang berarti bahwa pendekatan dan penargetannya tidak akan mencerminkan serangan Ukraina akhir pekan lalu terhadap pesawat tempur Rusia.

Rusia meluncurkan serangan rudal dan pesawat nirawak yang intens di ibu kota Ukraina, Kyiv, pada hari Jumat dan Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan serangan terhadap target militer dan terkait militer itu sebagai tanggapan atas apa yang disebutnya "tindakan teroris" Ukraina terhadap Rusia. Namun, pejabat AS yakin respons lengkap Rusia belum datang.

Sumber diplomatik Barat mengatakan bahwa meskipun respons Rusia mungkin telah dimulai, respons itu kemungkinan akan meningkat dengan serangan terhadap target simbolis Ukraina seperti gedung-gedung pemerintah, dalam upaya untuk mengirim pesan yang jelas ke Kyiv.

Diplomat Barat senior lainnya mengantisipasi serangan dahsyat lebih lanjut oleh Moskow. "Itu akan menjadi serangan besar, ganas, dan tak henti-hentinya," kata diplomat itu. "Tetapi orang Ukraina adalah orang-orang pemberani."

Kedutaan Besar Rusia dan Ukraina di Washington dan Gedung Putih tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Read Entire Article
Prestasi | | | |