Badai Inflasi Komponen Menghadang: Pasar Ponsel Global Diprediksi Terkoreksi di 2026

4 hours ago 5

loading...

Tekanan ekonomi global dan lonjakan biaya komponen membuat pasar smartphone dunia diprediksi lesu pada 2026. Foto: Samsung Indonesia

JAKARTA - Industri telepon pintar global yang selama ini melaju kencang tampaknya harus bersiap menginjak rem.

Di tengah bayang-bayang ketidakpastian ekonomi global, Counterpoint Research membunyikan lonceng peringatan dini: pengiriman (shipment) smartphone global diproyeksikan mengalami kontraksi sebesar 2,1 persen pada 2026.

Prediksi suram ini bukan tanpa alasan, melainkan akumulasi dari tekanan biaya komponen yang kian mencekik, memaksa produsen memutar otak antara menaikkan harga atau mengorbankan margin keuntungan.

Laporan terbaru Counterpoint menyoroti lonjakan Bill of Materials (BoM) alias biaya total komponen utama sebagai biang keladi utama kelesuan ini. "Biaya BoM telah meningkat 20–30 persen sejak awal tahun, sementara segmen menengah dan premium juga mengalami kenaikan harga komponen sebesar 10–15 persen," ungkap MS Hwang, Direktur Riset Counterpoint Research.

Efek Domino pada Konsumen dan Strategi Produsen

Kenaikan biaya produksi ini bagaikan efek domino yang tak terelakkan. Dampak paling signifikan diprediksi akan menghantam segmen ponsel menengah ke bawah, yakni perangkat dengan rentang harga di bawah USD200 (Rp3 juta).

Read Entire Article
Prestasi | | | |