loading...
Pendidikan anak menjadi salah satu investasi terbesar yang diupayakan orang tua. FOTO/Shutterstock
JAKARTA - Pendidikan anak menjadi salah satu investasi terbesar yang diupayakan orang tua. Namun, tren kenaikan biayanya jauh melampaui pertumbuhan pendapatan keluarga. Laporan Kompas (2024) mencatat rata-rata kenaikan biaya sekolah dasar (SD) mencapai 12,6% per tahun dalam periode 2018–2024, sementara kenaikan gaji orang tua hanya sekitar 2,6% per tahun. Artinya, biaya pendidikan tumbuh hampir lima kali lebih cepat dibanding penghasilan.
Perbandingan ini terlihat dari lonjakan biaya masuk sekolah. Pada 2014, salah satu sekolah national plus ternama mematok uang pangkal Rp25 juta, sedangkan pada 2024 angkanya melonjak menjadi sekitar Rp80 juta. Tanpa perencanaan matang, kenaikan ini berpotensi membebani keluarga.
Baca Juga: Sri Mulyani Anggarkan Rp7 Triliun untuk Operasional Sekolah Rakyat
Chief Customer Marketing Officer Prudential Syariah, Vivin Arbianti Gautama, mendorong keluarga untuk menyiapkan perlindungan sejak dini. "Bagi Prudential Syariah, mempersiapkan masa depan keluarga bukan hanya soal hadiah yang akan kita tinggalkan, tetapi memastikan nilainya tetap terjaga dan bertumbuh di tengah inflasi dan ketidakpastian," ujarnya.
Menurutnya, kehadiran orang tua saat ini adalah hadiah yang tak ternilai, namun risiko hidup bisa datang kapan saja. Karena itu, proteksi keuangan yang nilainya dapat berkembang seiring waktu penting untuk memastikan rencana yang diupayakan hari ini tetap berarti di masa depan.