BRICS vs NATO: Siapa Pemilik Kekuatan Militer dan Ekonomi Terbesar di 2025?

3 months ago 37

loading...

Pesawat siluman Rusia dan AS saling berhadapan di India. FOTO/Sputnik

JAKARTA - Persaingan geopolitik antara militer NATO dan blok ekonomi BRICS semakin menguat di 2025. Kedua kubu saling unggul di bidang berbeda. NATO dengan kekuatan militernya yang terintegrasi sementara BRICS mengandalkan pertumbuhan ekonomi dan populasi besar.

NATO masih memimpin dalam hal belanja pertahanan dengan anggaran mencapai USD1,3 triliun pada 2024. Amerika Serikat (AS) menjadi kontributor terbesar dengan pengeluaran USD877 miliar, menciptakan kesenjangan signifikan dibandingkan total belanja pertahanan BRICS yang hanya USD350 miliar. China, sebagai kekuatan utama BRICS mengalokasikan USD225 miliar disusul India dengan investasi besar di sektor pertahanan.

Baca Juga: 4 Negara ASEAN yang Resmi Gabung BRICS, Ini Daftar Terbaru

Keunggulan NATO juga terlihat dari integrasi militernya yang solid di bawah Pasal 5, yang menjamin pertahanan kolektif bagi 32 negara anggota. Sementara, BRICS masih bergantung pada kekuatan militer nasional masing-masing negara tanpa struktur komando terpadu.

Terkait persenjataan nuklir, BRICS unggul dengan 6.360 hulu ledak didominasi oleh gudang senjata Rusia. NATO memiliki sekitar 5.500 hulu ledak, dengan AS dan Prancis sebagai pemegang utama. Meski demikian, NATO memiliki keunggulan teknologi dan sistem peluncuran yang lebih canggih.

Di bidang ekonomi, BRICS justru memimpin dengan Produk Domestik Bruto (PDB) gabungan mencapai lebih dari USD60 triliun pada 2024, mengalahkan NATO yang hanya USD40 triliun. China menyumbang USD18 triliun, sementara keanggotaan baru seperti Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA) memperkuat posisi BRICS.

Dilansir dari Watcher Guru, tingkat pertumbuhan BRICS juga lebih unggul 4% dibandingkan NATO dengan rata-rata 1-2,5%. Selain itu, BRICS menguasai 25% ekspor global dan terus meningkatkan perdagangan intra-blok.

Read Entire Article
Prestasi | | | |