loading...
Serangan besan Raja membuat Kerajaan Singasari berakhir. Foto/SindoNews
JAKARTA - Kertanagara Raja Singasari memimpin negaranya dengan congkak dan sombong. Sifat inilah yang membuatnya banyak tak disukai, bahkan oleh keluarga internal kerajaannya sendiri. Padahal kala itu memang Singasari tengah mencapai puncak kejayaan dan menjadi kerajaan besar di Pulau Jawa.
Tapi karena sifat dari sang raja sendiri membuatnya membayar mahal. Ia diserang oleh besannya sendiri Jayakatwang, berkuasa di wilayah Daha, Kediri, yang kala itu menjadi wilayah bawahan dari Kerajaan Singasari pasca lenyapnya Kerajaan Kediri era Kertajaya.
Kehancuran Kerajaan Singasari tak lepas dari kemauan keras Kertanegara untuk menuntaskan Ekspedisi Pamalayu, atau peristiwa semenanjung Melayu demi menyatukan nusantara. Kertanagara tak mau mendengarkan nasehat dari para pejabat lainnya setingkat mahamenteri, sehingga lengah dalam situs kondisi keamanan dalam negeri.
Baca juga: Pencopotan Pejabat Istana Singasari oleh Raja Kertanagara Picu Ketidaksukaan Rakyat
Ekspedisi Pamalayu atau penyerangan dan penaklukan Semenanjung Melayu oleh Kertanagara menjadi penanda awal bagaimana kehancuran Singasari. Saat itu Kertanagara mencoba menunjukkan eksistensinya dan membendung pengaruh kekuasaan Kekaisaran Mongol, yang hampir menguasai seluruh daratan di Asia, selain misi menyatukan nusantara.