loading...
Zohran Mamdani, politisi Muslim calon wali kota New York City. Dia menolak mengecam slogan Globalize the Intifada. Foto/Dave Sanders via The New York Times
JAKARTA - Zohran Mamdani, politisi Muslim yang menjadi calon wali kota New York City, menjadi sorotan media Amerika Serikat (AS) setelah menolak mengecam "gerakan intifada", sebuah gerakan pemberontakan rakyat Palestina terhadap pendudukan Zionis Israel. Dia menghormati gerakan tersebut sebagai hak asasi warga Palestina.
Politisi Partai Demokrat ini akan bersaing memperebutkan kursi wali kota New York City dalam pemilihan wali kota pada November 2025 mendatang. Putra imigran Uganda-India tersebut dikenal sebagai aktivis vokal yang mendukung berbagai agenda progresif, termasuk pembatasan kepemilikan properti, jaminan kesehatan universal, dan hak-hak imigran.
Namun, yang membuatnya menjadi nama paling diperdebatkan di media Amerika bukanlah gagasan-gagasannya, melainkan sikapnya yang kontroversial terhadap slogan “Globalize the Intifada.”
Baca Juga: Apa Alasan Sebenarnya Donald Trump Benci Calon Wali Kota Muslim Zohran Mamdani?
Apa Maksud Intifada yang Didukung Zohran Mamdani?
Slogan "Globalize the Intifada" telah menjadi bagian dari aksi protes pro-Palestina di berbagai kampus Amerika Serikat sejak 2021. Ia berasal dari semangat perlawanan terhadap penindasan, khususnya dalam konteks rakyat Palestina.
Namun, bagi banyak warga Yahudi Amerika, istilah "intifada"—yang secara harfiah berarti “pemberontakan”—menghidupkan kembali trauma atas dua periode kekerasan brutal yang mengguncang Israel dan Palestina, yakni Intifada Pertama (1987–1993) dan Intifada Kedua (2000–2005).