loading...
Sandiaga Salahuddin Uno dalam dialog bertajuk Envisioning Indonesia: Economy, di forum Rakernas dan Syukuran HUT ke-11 Partai Perindo di Discovery Hotel, Ancol, Jakarta Utara, Senin (3/11/2025). Foto/Aziz Indra
JAKARTA - Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno mengaku sempat tak percara diri (pede) melawan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) saat maju Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta 2017. Bahkan, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto disebut sempat menolak usulan Sandi agar berpasangan dengan Anies Baswedan .
Hal itu diceritakan Sandi dalam dialog bertajuk "Envisioning Indonesia: Economy," di forum Rakernas dan Syukuran HUT ke-11 Partai Perindo di Discovery Hotel, Ancol, Jakarta Utara, Senin (3/11/2025).
Mulanya, Sandi mengaku sempat menjadi jubir Prabowo di Pilpres 2014. "Saya keliling Indonesia dan ya pada saat itu Pak Prabowo kalah tipis, dan setelah selesai jubir, dia minta saya bantu beliau di Gerindra, dan saya masuk untuk menyusun kebijakan ekonomi, khususnya ekonomi kerakyatan, ekonomi usaha kecil dan menengah di Gerindra," tutur Sandi.
Baca Juga: Anies: Kepemimpinan Harus Berangkat dari Ide
Setahun berselang, Sandi menuturkan, Prabowo menunjuk dirinya maju Pilgub DKI Jakarta 2017. Namun, ia mengaku tak pede melawan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang memiliki tingkat elektoral di atas 70%. "Saya bilang, ini Pak Prabowo ini serius nggak ya, kan saya ini bukan siapa-siapa, nggak ada yang kenal," tutur Sandi.
Alhasil, Sandi bersama timnya membuat survei yang hasilnya, tingkat elektoral masih di bawah 1%. Namun, Prabowo tetap ingin Sandi maju di ajang pilgub.















































