Fimela.com, Jakarta Selama tiga hari penuh, semangat kreatif mengalir di setiap sudut Jakarta International Convention Center (JICC) Senayan. Lebih dari 40.000 pengunjung datang untuk merayakan IdeaFest 2025, festival kreatif terbesar di Indonesia yang kini telah memasuki tahun ke-14 penyelenggaraannya. Tahun ini, IdeaFest kembali menjadi rumah bagi ide-ide segar, kolaborasi lintas disiplin, dan pergerakan budaya dengan mengusung tema “(Cult)ivate the Culture.”
Tema ini menjadi ajakan bagi generasi masa kini untuk melihat budaya bukan hanya sebagai warisan masa lalu, tetapi sebagai sesuatu yang hidup, berkembang, dan tumbuh bersama kreativitas zaman. Tak kurang dari 500 pembicara nasional dan internasional dari beragam bidang, film, musik, kuliner, olahraga, desain, sastra, hingga teknologi, hadir membagikan perspektif mereka tentang budaya dan kreativitas.
Di antara nama-nama besar yang tampil, ada NiceAunties (Singapura), Oh Su-Hyang (Korea Selatan), David Van Reybrouck (Belgia), Dana Dajani (Palestina), Kyohei Hasegawa (Jepang), hingga figur Indonesia seperti Happy Salma, KGPA Mangkoenagoro X, dan Jeremy Owen. Setiap pembicara membawa pandangan unik tentang bagaimana budaya bertransformasi menjadi bagian dari kebiasaan baru yang membentuk cara kita berpikir dan berkreasi.
“Budaya adalah fondasi setiap ide yang otentik,” ujar Ben Soebiakto, Co-Chair IdeaFest 2025. “Kita perlu menyiapkan generasi baru yang tidak hanya menikmati budaya, tapi juga menumbuhkannya. Kami ingin para kreator menjadi cultivator, yang aktif menanam, merawat, dan mengembangkan nilai budaya agar tetap relevan.”
Kreativitas yang Tumbuh dari Optimisme Generasi Muda
Semangat ini juga tercermin dari hasil survei GoodStats, yang menunjukkan bahwa lebih dari 70% anak muda Indonesia percaya budaya lokal mampu dikenal secara global. Keyakinan tersebut sejalan dengan pertumbuhan sektor ekonomi kreatif nasional. Menurut data Kemenparekraf, nilai tambah ekonomi kreatif mencapai Rp749,58 triliun pada semester pertama 2024, naik 4,46% dibandingkan tahun sebelumnya. Angka ini menegaskan bahwa di tengah dinamika global, industri kreatif tetap menjadi salah satu pilar terkuat bagi ekonomi Indonesia.
IdeaFest 2025 pun hadir sebagai wadah untuk menghubungkan semangat ini. Melalui program IdeaFest X, festival ini mempertemukan seniman, komunitas, dan pelaku industri untuk berkolaborasi lintas bidang. Tahun ini, pengunjung bisa menikmati pengalaman langsung dari semangat kolektif itu melalui inisiatif seperti Nyanyi Bareng Jakarta, Minutes of Manager Jakarta Art House, dan berbagai proyek komunitas yang menyalakan kembali energi kota melalui kreativitas bersama.
Salah satu pembicara yang mencuri perhatian adalah Ray Janson, chef sekaligus podcaster. “Di industri kreatif, mudah sekali terjebak mengejar viralitas. Padahal, tren cepat mati. Tapi cerita dan komunitas di balik sebuah karya akan hidup lama. Temukan alasan ‘mengapa’ kamu berkarya, bukan hanya ‘apa’ yang kamu buat,” ujarnya penuh makna.
Bagi Abigail Limuria, Co-Founder What Is Up Indonesia, refleksi adalah awal dari proses kreatif. “Kita sering ingin mengubah dunia, tapi lupa mengubah cara berpikir. Refleksi adalah bentuk perlawanan paling sederhana di dunia yang serba cepat,” katanya, melalui inisiatif Makanya, Mikir! yang ia bawa ke IdeaFest.
Sementara itu, Meda Kawu, Co-Founder Nyanyi Bareng Jakarta, menyoroti pentingnya budaya partisipatif. “Kebersamaan saat bernyanyi menciptakan budaya baru yang inklusif dan non-judgmental. Kami tidak hanya merayakan budaya, tapi menghidupkannya,” tuturnya.
Lebih dari Sekadar Festival: Merayakan Gerakan Kolektif Kreatif
Tahun ini, rangkaian acara IdeaFest semakin beragam dan imersif. Selain IdeaTalks dan IdeaFest X, pengunjung juga dimanjakan dengan IdeaFest Night, Experiential Expo, serta Creative & Food Market by Semasa, semuanya dirancang untuk membuka ruang kolaborasi baru, mempertemukan ide-ide segar, dan memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat budaya serta kreativitas di Asia Tenggara.
Penyelenggaraan IdeaFest 2025 juga berkolaborasi dengan berbagai mitra besar, seperti Bank Saqu sebagai Official Banking Partner, SIMPATI sebagai Official Telecommunications Brand Partner, serta Indofood sebagai Official Sponsor melalui brand Indomie, Pop Mie, Indomilk, & Chitato Lite dan sponsor pendukung lainnya. Dukungan ini membuktikan bahwa kolaborasi lintas industri mampu menciptakan ekosistem kreatif yang inklusif dan berkelanjutan.
Lebih dari sekadar ajang tahunan, IdeaFest 2025 menjadi ruang di mana budaya dan kreativitas bersinggungan, tumbuh, dan melahirkan arah baru bagi generasi kreatif Indonesia. Festival ini sekaligus jadi pengingat bahwa budaya bukan hanya sesuatu yang diwariskan, melainkan sesuatu yang harus dirawat bersama untuk masa depan.
Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5413020/original/084930400_1763111824-presscon_ben.jpeg)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5413021/original/024448600_1763111825-BIB08992.jpg)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5413022/original/065098000_1763111825-TBG08952.jpg)














































